Senin, 6 Oktober 2025

Pakde Karwo Beri Nama Sapi Hasil Silang Jaliteng

Ini merupakan discovery pengetahuan tentang varietas baru

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA-Pemprov Jatim berhasil mengembangkan sapi jenis baru yang diberi nama Jaliteng.

Sapi tersebut hasil persilangan antara Banteng Baluran dengan Sapi Bali yang dilakukan di Taman Safari Indonesia II Prigen, Pasuruan.

Gubernur Soekarwo mengatakan, Jaliteng kepanjangan dari Jawa Timur, Sapi Bali dan Banteng. Dia menilai Jaliteng merupakan penemuan sapi varietas baru  yang spektakuler.

“Ini merupakan discovery pengetahuan tentang varietas baru,” tegasnya, Rabu (18/7/2012).

Dikatakan, sapi ini merupakan hasil perkawinan antara Sapi Bali (Bos javanicus f. Domestica) dengan pejantan Banteng Baluran (Bos javanicus). Jaliteng pertama dari proses perkawinan yang dikembangkan Pemprov Jatim dengan TSI II Prigen  lahir pada bulan April 2012 berjenis kelamin jantan yang diberi nama Sadewo alias Sapi Pakde Karwo.

Nama tersebut sesuai dengan permintaan Pakde Karwo, selaku penggagas. 'Selamatan' terhadap pemberian nama baru itu dilakukan bersamaan dengan Peringatan Hari Anak Nasional 17 Juli 2012 di TSI Prigen.

Menurut Pakde Karwo, sebagai varietas baru, sapi Jaliteng punya banyak keunggulan. Di antaranya, bobot saat lahir bisa mencapai 20 kg, padahal sapi biasa hanya 14 kg. Sementara  bobot maksimal saat usia dewasa bisa mencapai 1 ton. Ini berarti setiap harinya, Jaliteng mengalami kenaikan berat sebesar 0,06 kg. Padahal,  umumnya berat maksimal Sapi Bali hanya 300 kg.

Jaliteng bisa disembelih ketika berusia 2-3 tahun untuk pejantannya, sedangkan betina bisa dikembangbiakkan lagi. "Ini tentu sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Pakde.

Selain punya bobot yang luar biasa, Jaliteng juga mempunyai keunggulan lain, yakni tahan dari serangan penyakit yang sering menyerang sapi pada umumnya. Dia mampu bertahan dari serangan penyakit antrax, mulut, kuku yang selama ini masih belum ditemukan pencegahan yang benar-benar sukses.

Jaliteng juga sanggup hidup di daerah tropis, terutama ketika musim kemarau tiba. Bahkan sapi jenis ini juga dapat memakan rumput yang kering.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved