Merapi Kembali Tenang
Longsor terjadi karena dinding lapuk. Menurutnya, pelapukan biasa terjadi di kawasan puncak.

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Ismail, petugas Pengamat Gunung Merapi di Pos Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengatakan, peristiwa hujan abu yang melanda wilayah lereng sekitar Merapi, Minggu (15/7/2012) malam, disebabkan oleh longsornya dinding kubah lava sebelah barat.
Longsor terjadi karena dinding lapuk. Menurutnya, pelapukan biasa terjadi di kawasan puncak. Apalagi, sekarang sedang memasuki musim kemarau, sehingga susunan material yang ada jadi tidak kokoh dan gampang luruh.
"Musim kemarau seperti sekarang, kondisi di puncak cenderung kering, sehingga batu dan pasir tidak lengket. Ini membuat batu gampang lepas, dan material banyak yang longsor," ujarnya, Senin (16/7/2012).
Longsoran, lanjutnya, membuat abu di sekitar puncak membumbung mirip kepulan asap. Karena tiupan angin, abu terbawa jauh hingga menimbulkan hujan abu di wilayah tertentu.
Kondisi Merapi hingga Senin siang terlihat tenang dan aktif normal. Ismail mengatakan, tidak ada pergerakan berarti dari Merapi.
Pihaknya memang mencatat ada beberapa kali aktivitas kegempaan di wilayah puncak, namun dalam skala kecil.
"Sifatnya hanya getaran lokal saja di puncak. Itu biasa terjadi di sana dan tidak mengkhawatirkan," jelasnya.
Pihaknya hingga saat ini masih mencoba mengamati keadaan puncak Merapi. Sejak pukul 08.00, puncak gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah-DIY tertutup kabut tebal. (*)
BACA JUGA