Nelayan Bangka Lebih Percaya Tauke Ketimbang Koperasi
Paceklik yang dialami nelayan di Kabupaten Bangka akibat cuaca tidak bersahabat akhir-akhir
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati
TRIBUNNNEWS.COM, BANGKA -- Paceklik yang dialami nelayan di Kabupaten Bangka akibat cuaca tidak bersahabat akhir-akhir ini menyebabkan mereka terpaksa berutang pada tauke untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Beban para nelayan ini semakin berat karena bertepatan saat tahun ajaran baru sekolah di mana mereka memerlukan biaya untuk pendidikan anak-anak, seperti biaya masuk sekolah, biaya membeli seragam, buku, tas dan berbagai keperluan sekolah lainnya.
"Kita menyikapi permasalahan ini sebagai permasalahan bersama. Bukan permasalahan nelayan saja tetapi elemen seluruh masyarakat pesisir dan pemerintah. Kita tetap memberi motivasi kepada para nelayan tetapi tidak bisa memberikan solusi karena ini faktor kehidupan nelayan yang dipengaruh cuaca itu sendiri," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Ratno Daeng Mappiwali kepada bangkapos.com, Senin (16/7/2012).
Sedangkan untuk membentuk koperasi, Ratno mengungkapkan, nelayan pesimis karena sering disalahgunakan. Dia mencontohkan, untuk pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) harus melalui koperasi nelayan, ternyata nelayan justru kesulitan mendapatkan bahan bakar.
"Nyatanya di lapangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan nelayan. Mereka lebih percaya pada tauke-tauke mereka sendiri dibandingkan pada koperasi yang bisa memberikan simpan pinjam dengan jaminan. Apalagi nelayan kita terbatasan pendidikan, sosial, komunikasi," ungkap Ratno.