Jumat, 3 Oktober 2025

489 Hektare Sawah di Garut Kekeringan

Sekitar 489 hektare sawah di 40 desa dan 8 kecamatan di Kabupaten Garut kembali terancam kekeringan tahun ini.

Editor: Dewi Agustina
istimewa
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sekitar 489 hektare sawah di 40 desa dan 8 kecamatan di Kabupaten Garut kembali terancam kekeringan tahun ini. Karenanya, petani diminta untuk tidak menanam kembali sawahnya dengan padi dan beralih ke palawija.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut, Tatang Hidayat, mengatakan berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kawasan Garut Utara sudah memasuki musim kemarau pada April. Garut Tengah dan timur sudah memasuki kemarau pada Mei, sedangkan Garut Selatan mengalami musim kemarau pada Juni.

"Kalau hujan sekali saja, 489 hektare sawah itu akan selamat. Paling nanti hanya mengalami kekeringan ringan. Kalau kemarau semakin parah, sawah tersebut akan mengalami kekeringan sedang, berat, dan akhirnya puso," ujar Tatang saat ditemui di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kamis (5/7/2012).

Ratusan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebut di antaranya berada di Kecamatan Selaawi, Limbangan, Garut Kota, Malangbong, Cibatu, Kersamanah, Leuwigoong, Cibiuk, dan Banyuresmi. Namun Tatang mengatakan walaupun masuk musim kemarau, hujan masih saja turun di Garut selatan.

Upaya mengatasi musim kemarau yang berdampak pada kekeringan sawah tersebut, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut sudah memberikan penyuluhan untuk kembali mengingatkan pengolah lahan pertanian untuk tidak menanam padi. Tetapi, mewajibkan pemilik lahan pertanian yang akan tetap teraliri air pada musim kemarau untuk tetap menanam padi.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved