Kamis, 2 Oktober 2025

Penumpang Lion Air Terlantar Lima Jam

Kesal! Demikian ungkapan yang disampaikan 165 penumpang pesawat maskapai Lion Air, di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesal! Demikian ungkapan yang disampaikan 165 penumpang pesawat maskapai Lion Air, di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri.

Ratusan penumpang dari Batam tujuan Padang dengan nomor penerbangan JT 233, mengalami delayed (tunda) selama lima jam lebih, Minggu (1/7/2012).

Sedianya, pesawat dijadwalkan terbang pada pukul 16.30 WIB. Namun, kerusakan mesin mengakibatkan pesawat gagal bertolak ke Padang, Sumatera Barat. Akibatnya, ratusan penumpang terlantar di terminal keberangkatan bandara setempat.

Jacky Anderas, warga Padang yang turut dalam jadwal penerbangan mengatakan, tertundanya pesawat tidak diberikan informasi sebelumnya oleh pihak maskapai.
Dia bersama ratusan penumpang lainnya yang terdiri dari orangtua dan anak-anak, terus menunggu sampai waktu yang tidak jelas.

Akhirnya, Jacky dan penumpang lain melakukan aksi protes terhadap manajemen Lion Air. Manajemen hanya memberikan informasi pesawat ditunda selama satu jam.

Setelah satu jam berlalu, tidak ada kepastian keberangkatan lagi. Kemudian, penumpang lain melakukan aksi serupa kepada pihak maskapai untuk memberikan kepastian.

"Awalnya pihak maskapai memberikan janji penundaan selama satu jam. Tapi, setelah itu tidak ada kepastian lagi. Katanya para penumpang diminta menunggu. Selanjutnya, karena tidak ada kepastian lagi, penumpang lain akhirnya protes," ujar Jacky, Minggu malam.

Rata-rata penumpang terdiri dari orangtua, remaja, dan ibu-ibu yang sedang hamil. Sedangkan anak-anak balita berjumlah tiga orang. Ada juga dua warga negara asing (WNA) yang akan menikmati liburan ke lokasi destinasi wisata di Sumatera Barat.

Penumpang yang terlantar ini, sebagian menunggu di dalam terminal keberangkatan lantai dua. Sedangkan yang lainnya menunggu di lantai dasar dekat dengan konter check in Lion Air. Sebagian dari mereka sengaja tidur-tiduran di lantai untuk merebahkan badan, karena kondisinya sudah sangat lelah.

"Capek, sudah lima jam lebih tidak ada kepastian dari mereka," kata Iwan.

Bire, Chief Station Handling Lion Air, sibuk di lokasi dan menenangkan para calon penumpang. Dia mengatakan, pesawat tidak segera tinggal landas menuju Padang akibat alasan teknis. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan (grounded service) secara serius untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Benar, teknisi kami sedang melakukan penggantian komponen (spareparts) terhadap salah satu mesin yang rusak. Sehingga, butuh proses perbaikan yang cukup panjang. Kami tidak ingin memaksakan perbaikan ini, sebab risikonya sangat berbahaya," tutur Bire dengan wajah serius.

Kendati demikian, sebagai kompensasi atas ketidaknyamanan ini, pihak maskapai sudah memberikan makan dan minum kepada seluruh penumpang.

Karena perbaikan pesawat tidak bisa terselesaikan malam itu, para penumpang diinapkan di Hotel Goodway di Jalan Imam Bonjol No 1 Nagoya, Batam.

"Kami tidak ingin penumpang terlantar hingga larut malam. Kami tanggung seluruh biaya penginapan di Hotel Goodway, dan secara estafet para penumpang diantarkan ke hotel," jelas Bire. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved