Ikrar Damai setelah Insiden Taman Ratu
Di depan tokoh-tokoh Aceh Selatan dan Aceh Tengah dengan difasilitasi Dandim 0101/BS, Letkol Inf Triadi Murwanto,
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Di depan tokoh-tokoh Aceh Selatan dan Aceh Tengah dengan difasilitasi Dandim 0101/BS, Letkol Inf Triadi Murwanto, perwakilan mahasiswa dan pemuda dari kedua daerah yang sempat terlibat bentrok di Taman Ratu Safiatuddin mengikrarkan damai sambil bersalaman dan berangkulan.
Suasana mengharukan itu disampaikan oleh salah seorang tokoh muda asal Aceh Selatan di Banda Aceh, TAF Haikal kepada Serambi mendeskripsikan pertemuan di Aula Makodim 0101/BS, Rabu (27/6/2012) malam. Pertemuan yang difasilitasi Dandim 0101/BS tersebut dimaksudkan untuk mendamaikan kedua kubu yang sempat bentrok, yaitu dari Aceh Selatan dan Aceh Tengah.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu hadir pihak Polresta Banda Aceh diwakili Kabag Ops Kompol Sulaiman dan Kasat Bimas Kompol Jauhari Iskandar. Selain itu juga hadir Kasatpol PP dan WH Fadhil SSos, tokoh masyarakat, orang tua serta perwakilan mahasiswa dari kedua pihak.
Dandim 0101/BS menyayangkan bentrokan antar-kedua kelompok mahasiswa itu. Pasalnya, pemicu perselisihan itu dilatari oleh persoalan kecil yang semestinya bisa diselesaikan dengan kepala dingin yang lebih arif dan bijaksana. “Ini menunjukkan persaudaraan dan ukhuwah islamiah sesama kita sudah melemah. Apa dengan cara-cara seperti itu menyelesaikan masalah?,” ujarnya.
Disebutkan, tindakan seperti itu tidak sepatutnya dilakukan oleh kedua belah pihak yang notabene berpendidikan tinggi sebagai mahasiswa. “Bila ada itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan, pasti hal ini tidak akan terjadi. Karena itu kami minta kepada yang bertikai, untuk bisa menyelesaikan suatu persoalan itu dengan kepala dingin dan penuh rasa persaudaraan sesama muslim seperti semboyan yang berada di plang depan Kodim, geutanyoe mandum tameusyedara,” kata Dandim 0101/BS.
Menurut TAF Haikal, sepanjang hari kemarin ada tiga kali pertemuan yang dilakukan oleh para pihak untuk mencarikan solusi terbaik menyelasaikan bentrokan yang melibatkan pemuda/mahasiswa dari kedua daerah tersebut.
Pada pukul 11.00-13.00 WIB, perwakilan masyarakat Aceh Selatan, termasuk Wakil Bupati Daska Azis bersama perwakilan masyarakat Aceh Tengah diwakili Pengurus Keluarga Negeri Antara (KNA), Ichwanul Fikri dan Sofyan SH MM duduk bersama di Anjungan Aceh Selatan, Kompleks PKA, Banda Aceh.
Dalam pertemuan itu, mereka sepakat meredam persoalan ini dengan cara koordinasi antar-kedua pemkab, termasuk mencari jalan keluar mengenai ganti rugi terhadap 47 unit sepeda motor mahasiswa Aceh Tengah yang terbakar. Juga akan dikoordinasikan mengenai penyelesaian secara adat.
Kemudian pada pukul 15.00-17.00 WIB, berlangsung pertemuan awal dengan Dandim 010/BS yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat kedua daerah. “Akhirnya, pada pertemuan ketiga tadi malam, ikrar damai pun diucapkan,” demikian TAF Haikal.
Baca juga: