Hotel Planet Holiday Diserang
Bentrokan Batam, 28 Orang Tim Basri Diamankan Polisi
Kapolda Kepri Brigjen Pol Jotje Mende menegaskan bahwa aksi perusakan yang terjadi di Hotel Planet Holiday sama sekali tidak ada indikasi SARA

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM – Kapolda Kepri Brigjen Pol Jotje Mende menegaskan bahwa aksi perusakan yang terjadi di Hotel Planet Holiday sama sekali tidak ada indikasi SARA, namun murni tindakan dua oknum yang memperebutkan lahan masing-masing didaerah Batu ampar dan Batu Merah.
“Diduga akibat ketidakpuasan dari hasil sidang perdata kasus wanprestasi lahan seluas 3,7 hektar di Jalan Yos Sudarso 6, Batu Ampar, atas nama penggugat PT Lordway Accomodation Engineering melawan tergugat 1, PT Hiunday Metal Indonesia, tergugat 2, Myung Ikchu mewakili direksi perusahaan, serta tergugat 3, Tony Fernando selaku manejer perusahaan,” kata Jotje.
“Namun dari kasus ini ternyata dimenangkan oleh pihak Lordway Accomodation Engineering, yang belakangan menggunakan tim dari Basri untuk mengevakuasi lahan PT Hiunday Metal Indonesia. Merasa tidak puas, Toni beserta orang-orangnya langsung melakukan penyerangan dan akhirnya terjadilah bentrok,” kata Jotje lagi.
Meski demikian, Kapolda mengaku tidak tahu apa motif dari penyerangan yang dilakukan tim Toni ke Hotel Planet Holiday tersebut.
“Kalau penyerangan hotel masih kami selediki motifnya, yang pasti penyerangan itu dilakukan secara sporadis oleh massa lebih kurang sekitar 50-60 orang, sehingga hotel rusak berat,” tegas Kapolda.
Sedangkan tim Basri yang berada di Hotel Planet Holiday, sambung Tojte, murni hanya sekadar menjaga keamanan hotel tersebut.
“Korban yang timbulkan dari bentrok ini ada 11 orang, empat dirawat di RSHB, empat lagi dirawat di RSBK dan tiga orang lagi di RS Elisabeth. Dan dari 11 orang yang terluka itu, tiga orang dinyatakan kritis,” terang Kapolda Kepri.
Untuk pengamanan hotel sendiri, kata Kapolda, saat ini pihaknya menurunkan dua paleton personilnya yang masing-masing satu paleton dari Brimob dan satu lagi dari Sabara, sedangkan untuk yang menjaga korban yang saat ini dirwat, pihaknya juga sudah menurunkan anggota berpakaian lengkap di rumah sakit tersebut.
“Saat ini, orang-orang Basri sudah kami amankan, sedikitnya ada 28 orang dan sekarang sedang dilidik di Polresta Barelang. Untuk itu saya berharap agar orang-orang Toni bisa secepatnya menyerahkan diri ke Polresta Barelang atau Polda Kepri, agar permasalahan ini tidak terus berkepanjangan."
"Dan jika niat baik ini tetap saja tidak dindahkan, maka dengan terpaksa kami dari pihak kepolisian bertindak tegas,” sebut Jotje.
Di bagian lain Walikota Batam, Ahmad Dahlan menuturkan bahwa bentrok ini murni disebabkan dari perbedaan pendapat antara dua oknum atas lahan Batu Merah dan Batu Ampar.
“Jadi tidak benar jika ada menyebutkan bentrok ini terkait dua suku atau organisasi,” tegas Dahlan.
Selain Dahlan dan Kapolda, beberapa tokoh masyarakat seperti Banjir Simarmata sekalu Ketua MPW Pemuda Pancasila Kepri, Ketua PKNTT Kota Batam Rofinus Loren juga menyatakan keprihatinannya.
Badi Dalo, tokoh masyarakat NTT, Sabar Malau dari yayasan Ise Nabasa Toko Batak. Masing-masing tokoh tersebut menegaskan bahwa hal ini sama sekali tidak ada indikasi perang suku, melainkan dua oknum yang menginginkan keuntungan pribadi.
BACA JUGA: