Senin, 6 Oktober 2025

Akademisi: Kahar Muzakkar Bukan Pemberontak

Apapun interpretasinya, kata 'pemberontak' ternyata menjadi sensitif di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).

zoom-inlihat foto Akademisi: Kahar Muzakkar Bukan Pemberontak
NET
ILUSTRASI

Lantaran Kawilarang ngotot menolak aspirasi masyarakat Sulsel, Kahar kemudian meninggalkan Kawilarang. Kahar memilih pulang kampung halamannya bersama rakyat Sulsel. Ia masuk hutan untuk memperjuangkan rakyat Sulsel.

Kahar memimpin langsung pejuang di hutan dengan membentuk kesatuan militer belum DI/TII. Saat Kahar membentuk kesatuan militer, masyarakat Sulsel ramai-ramai bergabung, seperti Andi Sose (pemilik Universitas 45 Makassar) Andi Selle, dan Makatang Dg Sibali.

Tapi, pada 1952 ,sejumlah anggota basis Kahar seperti Andi Sose dan Dg Makatan, berminat masuk TNI. Dari situ, Kahar menerima kemauan rekannya.

Kemudian, Kahar mengubah formasi kesatuan militernya. Pada 1952, lapis pertama pertahanan Kahar banyak yang masuk TNI. Jadi, Kahar mengubah kesatuan militernya menjadi Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

"Hal yang perlu digarisbawahi waktu Kahar membentuk DI/TII, tidak ada fakta bahwa Kahar mendiskreditkan agama lain," terang Latif.

Justru, tuturnya, kehadiran DI/TII juga melindungi agama non-Islam. Bahkan, non-Islam banyak yang bergabung.

"Saya mau katakan, ideologi Kahar adalah bagian dari Pancasila. Jadi, kalau ada sebutan pemberontak, bukan zamannya lagi, situasi sekarang berbeda," beber Latif. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved