Posko Andi Cicang Kumpulkan 40 Ribu KK
Ia juga menjelaskan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya telah menerjunkan sejumlah personil untuk menjemput KTP
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin
TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Posko induk pemenangan Andi Irsan Idris Galigo alias Andi Cicang (ACC) yang berada di Jl Gunung Jaya wijaya, Kabupaten Bone, telah mengumpulkan 40 ribu kartu tanda penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga. Posko yang dibuka untuk pengusungan balon Independen ini dibentuk untuk menjaring pendukung Irsan bertarung di pemilihan kepala daerah Kabupaten Bone 2013 nanti.
"Untuk KTP yang tidak berlaku kami tawarkan untuk menyetorkan kartu keluarganya. Kami menargetkan dalam dua minggu ke depan dapat mengumpulkan 100 ribu pendukung," ungkap penanggung jawab posko pemenangan ACC, Andi Sirnang, Rabu (30/5/2012).
Ia juga menjelaskan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya telah menerjunkan sejumlah personil untuk menjemput KTP atau KK pendukung Andi Cicang (ACC) dari jajaran Kecamatan hingga Desa di seluruh Kabupaten Bone.
Menurutnya, pembangunan posko ini untuk mengumpulkan aspirasi pendukung ACC yang kecewa dengan penetapan Golkar sehingga untuk menghindari hal yang negatif yang dapat merugikan masyarakat lainnya, ACC harus mengambil jalur independen dan membentuk wadah untuk mengumpulkan aspirasi pendukungnya.
Sementara itu, Andi Yuslim Patawari menjelaskan, pihaknya tetap akan mensosialisasikan dirinya sebagai balon dari Partai Golkar sepanjang SK penetapan DPP belum dilayangkan ke DPD Partai Golkar. Karena menurutnya, keputusan DPP Golkar harus mempertimbangkan semua aspek sebelum menegeluarkan keputusan sehingga keputusan DPP tidak memenuhi kekuatan partai jika belum melayangkan SK.
"Saya yakin DPP tidak akan mengeluarkan keputusan yang berimbas kepada Pilgub nantinya. Sehingga perlu melibatkan stakeholder Golkar sebelum DPP mengeluarkan putusan," ungkap Andi Yuslim saat berada di DPP KNPI bersama Eko Nugroho.
Ia juga menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Irsan merupakan hak politiknya dengan menghargai partai hingga tidak mendaftarkan diri ke partai lain dan menempuh jalur independen. Menurutnya, penetapan DPP Golkar sama halnya mencederai diri sendiri tanpa memperhitungkan proses pemilihan ke depannya.
Baca juga: