Sindikat Perampok CPO Antarprovinsi Diamankan
Empat tersangka berhasil diamankan, satu diantaranya terpaksa dihadiahi timah panas karena sempat berusaha melakukan perlawanan.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN – Polres Simalungun berhasil mengungkap kasus perampokan truk CPO yang beroperasi antarprovinsi. Empat tersangka berhasil diamankan, satu diantaranya terpaksa dihadiahi timah panas karena sempat berusaha melakukan perlawanan.
Berawal dari laporan korban perampokan yang terjadi di Jl Siantar-Medan Sinaksak Serbelawan tanggal 3 Mei 2012 lalu. Dengan bermodalkan satu unit senjata api jenis softgun, perampokan berjalan lancar dan mulus. Setelah dilakukan razia kepolisian, tanggal 22 Mei 2012 di Tiga Dolok diamankan tersangka Supredo Hutagalung alias Edo (27), warga Jl Garuda Gg Seriti IX nomor 10 Perumnas Mandala Medan, beserta rekannya dan berbagai barang bukti.
Kemudian dilakukan pengembangan, diamankan Jhon Rico Purba alias Jhon Purba alias Jhonri (46), warga Dusun VII Desa Sumber Padi Kecamatan Limapuluh Kab Batubara, Jumat (25/5/2012).
Untung Sutrisno alias Dadan alias Aya (30), warga Simpang Kompi Bagan besar Kel Bagan besar Kec Bukit Kapur Kodya Dumai Riau. Kemudian Rihot Tua Simarmata Als Kembar als Kunyuk (28) warga Jl Elang Ujung No 19 Kel Medan Area kec Medan Denai, Medan. Sementara dua tersangka masih dalam pengejaran.
Menurut pengakuan Supredo yang menjadi pelaku penodongan senjata kepada sopir truk CPO BL 9297AL itu telah melakukan perampokan tiga kali dalam dua bulan. Pada bulan Maret aksinya di Singkil Aceh berhasil mulus dengan menjual hasil curian di Sidikalang dekat Pakpak Bharat.
"Kami bagi enam orang penjualan hasil rampokan," kata pria yang mengaku sebagai sopir angkot 104 Rahayu di Medan sejak Januari 2012 itu.
Ia juga mengakui sejak mengikuti aksi rampok CPO dengan teman-temannya, selain empat yang tertangkap masih ada 11 orang lagi yang berkeliaran. Kemudian, aksi kedua adalah di Labuhan Batu. Aksi itupun berjalan mulus. "Aksi ketiga baru gagal," ujar pria asal Sibolga yang hanya lulusan SD ini.
Supredo di Medan tinggal di tempat tantenya. Sementara Rihot yang menurut pengakuan Supredo adalah penyedia softgun yang digunakan untuk aksinya diamankan di sekitar Mandala, Medan saat mengendarai sepeda motor, Jumat (25/5/2012).
"Aku butuh uang, sangat mendesak," ujar Rihot yang mengaku memiliki satu anak itu. Ia juga belum lama ikut bergabung dengan komplotan tersebut. Sehingga dia belum sempat menerima hasil aksi mereka. Dimana setiap hasil rampokan akan dibagi enam orang.
Untung saat ini berada di rumah sakit karena saat dilakukan pra rekonstruksi pada Sabtu (26/5/2012) di TKP berusaha melakukan perlawanan dan menghiraukan tembakan peringatan. Sebelumnya, Untung berhasil diamankan di daerah Tembung Kota Medan.
Dalam melakukan aksinya, komplotan ini menyalip truk pembawa CPO, dan Supredo bertugas menodongkan senjata kepada sopir truk. Jhonri sebagai ketua pelaksana, Kembar bertugas mengambil uang, HP serta mengambil alih truk CPO bersama dengan Untung yang mengikat korban dengan tali plastik dan lakban warna hitam.
Sementara softgun menurut pengakuan Kembar didapat dari toke nya di Medan. Saat dilakukan pembongkaran CPO, sopir diamankan di mobil xenia BK 1971 XE yang digunakan dalam aksi. Kemudian sopir dikembalikan ke dalam truk.
Sementara Kapolres Simalungun, AKBP M Agus Fajar H SIK melalui Kasat Reskrim M Adenan AS SH SIK mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan. Sementara untuk sanksi yang akan diberikan adalah pasal pencurian yaitu 365 ayat (1), dan (2) ke 2e KUHP.
"Ancaman pidana kurungan diatas lima tahun,” katanya di Mapolres Simalungun, Senin (28/5/2012).
Baca juga: