Xenia Hantam Pejalan Kaki
Ketua BNK Kukar Ajak Warga Belajar dari Kasus Afriyani
Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Kukar Ghufron Yusuf mengajak semua pihak untuk belajar dari kasus Afriyani Susanti, tersangka kecelakaan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rahmat Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Kukar Ghufron Yusuf mengajak semua pihak untuk belajar dari kasus Afriyani Susanti, tersangka kecelakaan maut di dekat Tugu Tani, Jakarta, yang menewaskan 9 pejalan kaki, Minggu (22/1/2012) lalu.
Afriyani diketahui sebelum menyetir sempat menenggak minuman keras dan mengonsumsi ekstasi sehingga hilang kesadaran.
"Kasus Afriyani menjadi pembelajaran bagi kita semua. Betapa risiko bagi pengguna narkoba sangat tinggi. Dari penampilan fisik, mereka seperti orang yang sehat dan segar bugar, tapi nyatanya mereka tidak normal," pesan Ghufron saat menghadiri pemusnahan barang bukti di Kejari Tenggarong, Jumat (3/2/2012).
Dia mengimbau warga agar tidak mengonsumsi narkoba karena dampaknya tak hanya merugikan dari sendiri, tapi juga bisa membahayakan orang lain.
Tak lupa, dia mengingatkan kepada semua aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan bisa terus bersinergi dalam memberantas praktik peredaran narkoba di wilayah Kukar.
"Kita punya komitmen bersama agar pengguna narkoba tidak ada lagi di Kukar ke depannya," ujar Ghufron. Dia sepakat dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) untuk segera memusnahkan barang bukti yang sudah tidak diperlukan dalam persidangan sehingga tidak menumpuk terlalu banyak dan menghindari adanya penyalahgunaan barang bukti.
"Ini untuk mengamankan bagian intern (kejaksaan) sendiri," imbuhnya.
Terkait peredaran narkoba di lingkungan rutan atau lapas, Ghufron mengajak semua pihak bersinergi dan sungguh-sungguh dalam upaya menanggulangi peredaran narkoba di Kukar.
"Ini akan menjadi tugas kita bersama. Kami yakin teman-teman dari kepolisian tidak ada yang bermain-main dalam kasus peredaran narkoba ini. Mereka sungguh-sungguh ingin memberantas peredaran dan penggunaan narkoba sehingga kasus narkoba tidak ada lagi ke depannya," ucapnya.