Pilgub Sulsel
Muallim Didorong Jadi Cagub Sulsel
Beberapa organisasi kedaerahaan dan kemahasiswaan Bone di Makassar mendeklarasika
Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Beberapa organisasi kedaerahaan dan kemahasiswaan Bone di Makassar mendeklarasikan petisi dukungannya kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Muallim untuk bertarung di gelanggang pemilihan gubernur Sulsel, 22 Januari 2013 nanti.
Bukan hanya sebagai figur yang “dijodoh-jodohkan” dengan Gubernur Sulsel incumbent Syahrul Yasin Limpo, tapi juga sebagai kompetitor bagi Syahrul sendiri dan kandidat cagub lainnya, Ilham Arief Sirajuddin.
Menurut mereka darah Bone yang mengalir dalam diri Muallim lebih kental sedangkan dari sisi pengalaman pemerintahan, kapasitas Muallim telah teruji beberapa kali saat menjadi “spesialis” caretaker bupati di beberapa daerah di Sulsel.
Empat organisasi kedaerahan (Organda) dan kepemudaan Bone yang mendeklarasikan dukungannya masing-masing Bataritoja, Bone Progresif, DPC Sibulue KEPMI Bone, dan Massompung Laloe.
Satu-satunya alasan yang menjadi pertimbangan sehingga mereka mengutarakan dukungannya kepada sosok Muallim karena memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menjadi Gubernur Sulsel.
“Pak Muallim layak menjadi Gubernur Sulsel dan tidak kalah kompetensinya dengan Pak Syahrul, beliau juga birokrat paling senior di Sulsel,” kata Ketua Bataritoja, Rusdini, Kamis (26/1/2012).
Untuk merealisasikan bentuk dukungannya kepada Muallim, Rusdini mengaku telah beberapa kali menggelar diskusi di Bone untuk mensosialisasikan Muallim di Pilgub.
Diakuinya, aksi nyata dari kalangan pemuda Bone saat mendeklarasikan adalah inisiatif mereka sendiri dan tanpa dorongan dari pihak manapun untuk “berpura-pura” mendeklarasikan Muallim sebagai cagub. “Kadar darah Bone Pak Muallim lebih kental, kalau emas beliau 24 karat sedangkan Pak Ilham 18 karat,”kata Andi Akbar dari DPC Sibulue KEPMI Bone.
Muallim yang coba dikonfirmasi via ponselnya tak kunjung mengangkat telepon. Ia tengah berada di Yogyakarta untuk suatu urusan. “Pak Sekda sedang di Jogja, saya tidak tau kalau ada acara seperti iu,” kata salah seorang ajudan Muallim, Nasir.