Gunung Lokon Meletus
Gunung Lokon Sempat Meletus
Sepanjang Rabu (28/12/2011), Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, beberapa kali meletus.
Laporan Wartawan Tribun Manado,Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM,MANADO - Sepanjang Rabu (28/12/2011), Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, beberapa kali meletus. Tercatat tiga kali terjadi gempa vulkanik, namun tidak terlalu besar sehingga gunung api tersebut masih berstatus siaga.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, menjelaskan, berdasarkan pantauan dari pos pemantau,pada pukul 24.00 sampai 06.00 Wita cuaca di sekitar mendung tertutup kabut.
"Kami mencatat terjadi tiga kali gempa vulkanik dengan angka termor vulkanik amplituda 11 sampai 15 milimeter," kata Farid kepada Tribun Manado di Aula Pos Pemantau di Kelurahan Kakaskasen III, Kecamatan Tomohon Utara, Tomohon,Rabu (28/12/2011).
Tetapi, tambahnya, berdasarkan termor hitungan yang tercatat dari angka 0,5 sampai 15 milimeter, yang paling dominan masih di angka 6 milimeter.
Untuk embusan abu vulkanik, menurutnya, secara visual masih berkondisi biasa, tidak terlalu signifikan. Akan tetapi dianjurkan warga masyarakat tetap waspada.
"Cuaca hujan begini bisa memengaruhi penguapan Gunung Lokon sehingga sewaktu-waktu bisa memuntahkan letusan," ungkap pria berkumis ini.
Pengamatan Tribun Manado, pukul 10.49 Wita, di lokasi pemantauan Gunung Lokon masih tertutup kabut dan mendung, disertai hujan gerimis. Sementara untuk kecepatan angin masih sedang bersifat tenang yang bertiup dari arah Utara.
Mengenai seismik, sampai siang kemarin terjadi dua kali vulkanik dengan ukuran termor vulaknik amplituda 14 sampai 17. "Di termor dari 1 sampai 7 milimeter, ini didominasi 2 milimeter," ungkapnya.
Farid pun menjelaskan sekilas tentang keberadaan Gunung Lokon. Menurutnya, posisi Gunung Lokon berada di Kota Administratif dengan posisi geografi terletak pada 1 derajat 21,30 Lintang Utara dan 124 derajat 47,30 Bujur Timur. "Kalau diukur tinggi puncaknya sekitar 1579 mdpl," ujarnya.
Ketika itu memasuki 28 Februari 2008, kegiatan Gunung Lokon berstatus waspada. Menurutnya, saat itu Gunung Lokon memiliki ciri dengan banyaknya jumlah gempa vulkanik yang terekam setiap hari.
"Bila curah hujan cukup tinggi perlu diwaspadai terjadinya letusan freatik secara tiba-tiba," tutur Farid.
Dijelaskan, persis masuk 26 Juni 2011 tepat pada pukul 12.20 Wita Gunung Lokon mengalami letusan freatik warna kolom asap tebal disertai lontaran material. "Sampai materialnya jatuh di sekitar kawah," ujarnya.
Aktivitas seismik pun mulai meningkat, ini ditandai dengan termor vulkanik yang berlangsung menerus dengan amplituda maksimum 4 sampai 12 mm. "Mau tidak mau saat itu 27 Juni 2011 pukul 22.00 Wita dinaikkan statusnya menjadi Siaga Level III," katanya.
Sebab itulah, maka status kegiatan Gunung Lokon menjadi Siaga jatuh pada 27 Juni 2011 dengan diketahui dari kejadian letusan freatik dan diikuti dengan gempa temor vulkanik. "Kami merekamnya selama 9 jam dengan amplituda maksimum 38 milimeter," katanya.