Jumat, 3 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Solo

Polisi dan Tentara Gunungkidul Gelar Razia Teroris

Polisi mengamankan satu mobil boks, yang diduga membawa beberapa kardus minuman keras dalam rasia kendaraan pascabom di solo

zoom-inlihat foto Polisi dan Tentara Gunungkidul Gelar Razia Teroris
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Polisi  mengamankan satu mobil boks, yang diduga membawa beberapa kardus minuman keras dalam rasia kendaraan pascabom bunuh diri di Gereja GBIS Solo. Razia dilakukan di hutan Bunder, Playen, Selasa (27/9/2011). Mobil tersebut, kemudian diamankan dan pengemudinya diinterogasi pihak kepolisian.

Sopir mobil boks, Nazir (45), mengatakan bahwa ia membawa beberapa kardus anggur kolesom, dan akan dibawa ke wilayah Semin. Ia juga mengaku kaget, karena pihak keamanan langsung mengamankan kendaraannya. "Terus terang, saya sudah memiliki ijin mas, kenapa saya harus ditangkap," katanya kepada Tribun Jogja, Selasa (27/9/2011).

Beberapa petugas yang ada menyatakan bahwa pihak kepolisian, akan mendalami surat-surat ijin yang dibawa Nazir dari kantornya. "Ini khan fotocopi-an, baru akan kami dalami lebih lanjut," jelas petugas tersebut sambil membawa surat-surat ijin yang ada. Nazir kemudian hanya duduk-duduk sambil menunggu kejelasan kepada dirinya.

"Saya ini, hanya mengantarkan barang, dan setahu saya, sudah ada surat ijinnya," lanjut Nazir.

Pantauan Tribun Jogja, empat jajaran kepolisian, yang terdiri dari Polsek, Patuk, Nglipar, Playen, Gedangsari, dan juga Koramil, terdiri dari sekitar 30an personil, melakukan razia ini. Hanya, selama operasi, meski bertajuk operasi antisipasi terorisme, beberapa personil tidak menggunakan metal detector, layaknya operasi terorisme biasanya.

Koordinator Operasi, Kapolsek Patuk Kompol Sumadi, mengatakan bahwa operasi ini, merupakan operasi yang ditujukan untuk membatasi ruang gerak terorisme. Adapun, sasarannya adalah semua jenis kendaraan yang ada, bahkan angkutan umum pun menjadi salah satu sasarannya.

"Kegiatan operasi ini digiatkan, karena para kelompok ekstrimis, biasanya berbaur dengan masyarakat, dan Gunungkidul merupakan tempat strategis, dalam rangka perekrutan, sehingga kami perlu siaga," jelasnya. Ia menambahkan, sasarannya, adalah bahan peledak (handak), Senjata Tajam (Sajam), dan juga Minuman beralkohol.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved