Lebaran 2011
Ziarah ke Makam Leluhur dan Kerabat (FOTO)
Seusai melakukan Salat Id, sejumlah warga berziarah di Pemakaman Umum Pracimalaya, Kuncen, Yogyakarta
Laporan reporter Tribun Jogja, Bramasto Adhy
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Seusai melakukan Salat Id, sejumlah warga berziarah ke makam kerabatnya di Pemakaman Umum Pracimalaya, Kuncen, Yogyakarta, Selasa (30/8/2011). Tradisi ini dilakukan untuk menghormati serta mendoakan leluhur serta saudara atau kerabat yang telah meninggal.
Nyekar atau berziarah ke makam keluarga adalah bagian dari tradisi Ramadan di Indonesia yang sudah dilakukan turun-temurun sejak dulu.
Sejarawan dari Universitas Padjadjaran, Mansjur Suryanegara, pernah mengungkapkan, bahwa tradisi berziarah di Indonesia kemudian meluas hingga menjadi ziarah ke kampung halaman saat Hari Raya Idul Fitri. Itulah cikal bakal dari tradisi mudik yang kita kenal saat ini.
Mansjur mengatakan, tradisi ziarah di Indonesia telah ada sejak sebelum jaman penjajahan. Seiring perkembangan jaman, tradisi ziarah atau mudik kemudian semakin mudah dilakukan masyarakat saat ini dengan dukungan sarana transportasi.
“Dari dulu tradisi itu sudah ada. Hanya, kuantitasnya tentu berbeda, karena jumlah penduduk pun tidak sebanyak sekarang. Alat transportasinya pun hanya delman. Kalau sekarang kan mobil. Jadi menjadi budaya, orang lalu semua ramai-ramai pergi ke kampungnya lagi, karena menghubungkan silaturahmi yang hidup dan silaturahmi yang sudah pergi (meninggal),” ujar Mansjur Suryanegara.
Mansjur menambahkan bahwa filosofi ziarah berasal dari keterikatan manusia secara batiniah kepada kedua orangtuanya sejak masih berada dalam kandungan. Keterikatan tersebut terus terjalin hingga salah satu di antara anggota keluarga tersebut meninggal dunia.
Oleh karena itulah, menurutnya, tradisi ziarah ini akan terus ada. Selain dianjurkan oleh agama, ziarah juga dapat mempererat tali silaturahmi atau kekeluargaan. (*)