Gunung Lokon Meletus
Pengunjung Pantai Malalayang Panik Diserang Abu Gunung Lokon
Kawasan di Pantai Malalayang perbatasan Manado dan Tateli-Kabupaten Minahasa harus merasakan dampak letusan Gunung api Lokon

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kawasan di Pantai Malalayang perbatasan Manado dan Tateli-Kabupaten Minahasa harus merasakan dampak letusan Gunung api Lokon, Minggu (17/7/2011).
Sekitar 15 menit setelah letusan tiba-tiba pukul 09.35 Wita abu datang membuat warga yang sedang bersantai di kawasan wisata ini panik.
"Tadi debunya tebal. Tapi hanya sekitar setengah jam terus sampe sekarang tak ada abu lagi," kata Ivan pedagang es buah di Pantai Malalayang yang biasa mangkal di dekat Tugu Boboca.
Begitu banyaknya debu yang datang tiba-tiba, banyak mobil dan sepeda motor berhenti dan memarkir kendaraan mereka. Ia pun harus menutup gerobak buahnya karena debu tebal bisa terasa dan terlihat kasat mata. "Abu banyak tadi. Lihat saja itu mobil yang baru parkir tadi jam 11 sampai sekarang penuh abu," katanya.
Ita pedagang Es Cendok di kawasan ini pun menuturkan hal yang sama. "Panik juga sih tadi soalnya tidak ada bunyi apa-apa tiba-tiba ada abu tebal. Perih di mata. Untung sekarang sudah normal," katanya.
Gunung Api Lokon meletus lagi sekitar pukul 09.35 Wita, Minggu (17/7/2011). Letusan itu membuat kepulan asap tebal sekali yang tampak jelas dari Kota Manado. Sebagian besar warga pagi itu langsung berhamburan ke jalan untuk melihat ke arah gunung tersebut. Ada yang terlihat binggung, sebagian lainnya langsung mengabadikannya lewat kamera ponsel mereka.
Tidak sampai 5 menit pascaletusan, kepulan asap berbentuk awan tebal terlihat sudah menyebar ke sekeliling gunung. Dari Manado awan berwarna hitam mengelilingi puncak gunung dan bergerak ke arah selatan, Tateli dan Tanawangko
Seorang warga Sario, Maria Tania, sempat sempat shock melihat pemandangan tak biasa itu. "Ngeri, soalnya kelihatan sekali awan hitam besar sekali bentuknya. Apalagi Lokon itu cukup dekat Manado," ujarnya.