300 Anggota JAT Solo Naik Bus ke Jakarta

Laporan Wartawanb Tribun Jogja /Ikrob Didik Irawan

TRIBUNJATENG>COM, SOLO, - Sebanyak 300 anggota Jemaah Anshorut Tauhid Solo dan sejumlah santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki berangkat ke Jakarta. Mereka bertolak ke Jakarta untuk memberi dukungan pada Abu Bakar Baasyir yang akan mengahdapi sidang vonis di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (16/6). Ke-300 orang tersebut bertolak dari Solo menuju Jakarta menaiki lima buah bus.

Sekitar pukul 13.00 sejumlah anggota JAT sudah mulai memadati masjid Baitus Salam, Tipes, Laweyan. Mereka menggunakan masjid yang terletak persis di sebelah selatan Lotte Mart itu sebagai titik kumpul sebelum berangkat. Sambil menunggu keberangkatan, beberapa anggota JAT terlihat mengisi waktu dengan duduk santai, berbaring, dan ada yang shalat. "Jumlah yang berangkat ke Jakarta sekitar 300 orang menggunakan lima buah bus. Kami ingin memberikan dukungan moril pada Ustad Abu,” kata koordinator rombongan Muh Sholeh Ibrahim.

Tiga buah bus terlihat sudah terpakir di jalan depan masjid. Beberapa orang terlihat sudah berada di dalam bus, sementara beberapa orang lain terlihat sibuk bolak balik masjid-bus sambil mengusung kardus berisi bekal makanan dan air mineral. Menurut rencana, rombongan tersebut akan langsung menuju ke PN Jakarta selatan tanpa transit terlebih dahulu. “Kita langsung menuju ke PN Jakarta selatan. Dua bus lainnya akan menyusul berangkat ke Jakarta sore nanti (Rabu sore),” kata Sholeh.

Sholeh menambahkan, seluruh rombongan sudah diberikan penjelasan agar tak melakukan perbuatan onar baik selama perjalanan atau saat sidang berlangsung. Sehingga pihaknya yakin seluruh rombongan dari Solo itu akan berlaku tertib. Sekitar pukul 13.30, bus tiga bus tadi mulai bertolak dari Solo menuju Jakarta. “Bandung. Nanti lewat Bandung,” kata seorang kernet kepada kernet bus lainnya yang berangkat.

Abdul Rochim anak kandung Baasyir mengaku, ia bersama kakaknya Rosyid Ridho dan sang ibu Aisyah Baraja' juga bertolak dari Solo ke Jakarta untuk mengahdiri sidang ayahnya. “Ini saya juga mau berangkat,” katanya saat dihubungi lewat ponsel. Terkait sidang vonis yang akan dihadapi ayahnya, ia dan keluarga mengaku pasrah atas putusan hakim. Pria yang akrab disapa Iim ini sangat berharap hakim bisa membuat putusan yang seadil-adilnya.

“Kalau memang ayah saya nanti di vonis penjara, kami akan tetap ridho. Tapi kami tetap berkeyakinan sidang itu hanyalah rekayasa (pemerintah). Kami hanya mengaharapkan keadilah dari Allah di akhirat nanti.