Jumat, 3 Oktober 2025

Ujian Nasional 2011

Gubernur NTT Pantau Pelaksanaan UN Hari Ini

Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA dan SMK di NTT hari ini, Senin (18/4/2011), dipantau Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya.

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto Gubernur NTT Pantau Pelaksanaan UN Hari Ini
POS KUPANG/MAYELUS DORI BASTIAN
Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA dan SMK di NTT hari ini, Senin (18/4/2011), dipantau Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya.

Gubernur akan memantau ke SMA Negeri 4 Kupang, SMK Negeri 6 Kupang, SMA Katolik St. Karolus Penfui, SLB Pembina Kupang, SMA Muhammadyah Kupang dan SMA Negeri 2 Kupang.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ir Thobias Ully, berharap, semua pihak bisa menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan UN sehingga pelaksanaan UN berjalan aman. Dia meminta para peserta mempersiapkan diri dan menghadapi UN dengan tenang, penuh percaya diri.

Ully yang didampingi Sekretaris Disdikpora, Drs Klemens Meba, Ketua Panitia UN, Drs Nyoman Mertayasa, berharap agar para pengawas UN di setiap ruangan memberikan senyuman kepada anak-anak sehingga para siswa merasa nyaman.

Dia juga meminta kepada peserta dan masyarakat agar jangan terkecoh dengan isu-isu peredaran naskah UN atau pun kunci jawaban UN. "Para siswa harus belajar dari pengalaman tahun sebelumnya karena ada siswa yang percaya pada beredarnya kunci jawaban dan akhirnya membuat mereka banyak yang tidak lulus UN. Saya harap anak- anak tidak terjebak," katanya.

Mengenai daerah yang terkena bencana banjir seperti di Belu, Ully mengatakan, sampai saat ini Disdikpora Provinsi NTT belum mendapatkan laporan. Namun, jika ada siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena ada bencana, sakit atau halangan lainnya, bisa mengikuti UN susulan yang dilaksanakan pada 25-38 April 2011.

Terkait pengawasan di kelas pada saat pelaksanaan UN, Ully mengatakan, pengawasan dilakukan secara berlapis yakni ada pengawas silang di sekolah, pengawas propinsi, kabupaten/kota dan juga ada pemantau independen.

"Pengawasan berlapis ini dilakukan agar jangan sampai ada siswa yang menggunakan HP masuk ke ruangan. Saya bisa pastikan tidak bisa nyontek ataupun soal dikerjakan oleh guru karena paket soal yang berbeda antara satu dan lainnya. Karena paket soal dalam satu ruang ada A, B, C, D dan E," katanya.

Disdikpora Provinsi NTT menargetkan persentase hasil ujian nasional (UN) SMA dan SMK di NTT, tahun ini, mencapai 95 persen. Pada tahun 2010 hasil UN SMA dan SMK hanya 48 persen. Artinya lebih banyak peserta UN yang tidak lulus, banyak sekolah yang nol persen. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved