Jumat, 3 Oktober 2025

Ujian Nasional 2011

Guru Bocorkan Kunci Ujian Nasional Melalui SMS

Praktik kecurangan Ujian Nasional (UN) SMA di Medan masih terus berlangsung, meski selalu dibantah Dinas Pendidikan Sumatera Utara

zoom-inlihat foto Guru Bocorkan Kunci Ujian Nasional Melalui SMS
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ratusan siswa kelas 12 SMUN 68, Salemba, Jakarta Pusat, berdoa bersama hingga meneteskan air mata di sekolahnya menjelang ujian nasional (UN) yang akan diadakan Senin (18/4/2011) mendatang, Jumat (15/4/2011). Doa bersama dilakukan agar siswa tenang dan fokus dalam mengerjakan soal UN.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Praktik kecurangan Ujian Nasional (UN) SMA di Medan masih terus berlangsung, meski selalu dibantah Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut).

Seorang pelajar SMA swasta di Medan mengaku ia dan teman- temannya sudah mendapat instruksi dari seorang guru akan memberikan jawaban UN melalui beberapa perwakilan siswa melalui pesan singkat (SMS). Selanjutnya siswa yang menerima jawaban UN ini akan menyebarkannya kepada teman lain.

"Kawan-kawan inilah yang nanti akan menyebarkan jawaban kepada kami sebelum UN dimulai," ujar pelajar pada Tribun.

Ia meminta identitasnya disamarkan dan tidak dipublikasikan.
''Kami enggak bayar kok,'' katanya.

Modus kecurangan UN melalui SMS ini sebenarnya sudah terjadi pada UN 2010. Dalam investigasi yang dilakukan Komunitas Air Mata Guru, disebutkan pihak sekolah menyuruh siswa datang sekitar pukul 06.30 WIB. Sebelum ujian, peserta UN yang sudah mendapat jawaban melalui SMS akan membuatnya dalam sobekan kertas yang akan dibuka saat ujian.

Seorang guru yang vokal menyuarakan kecurangan UN ini mengakui modus penyebaran jawaban melalui ponsel masih terjadi pada UN tahun ini.

"Jawaban akan diberikan lewat handphone, lalu murid langsung menuliskannya di kertas. Kemudian ada instruksi untuk langsung menghapus pesan singkat (SMS) untuk menghilangkan bukti,'' katanya.

Guru wanita ini menyebut kecurangan juga bukan hanya terjadi pada UN saja, tapi juga pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) mendapat porsi 40 persen untuk menentukan kelulusan siswa.

Dia mengatakan pada saat UAS, soal sudah lebih dulu diberikan pada siswa. Mata pelajaran yang masuk UAS adalah seluruh mata pelajaran yang tidak di termasuk UN. Soal UAS itu disusun oleh guru mata pelajaran terkait seminggu sebelum hari H. Lalu diserahkan kepada Tata Usaha untuk dikopi dan diperbanyak. "Anehnya, soal itu sudah sampai di tangan anak-anak sehari sebelum ujian," katanya.

Hal yang sama juga terjadi di sekolah negeri di Medan, materi soal UAS yang merupakan wewenang sekolah sangat mudah untuk disosialisasikan secara tersembunyi.

"Ya, guru-guru tahu ini bertentangan dengan  nurani tetapi mau bagaimana lagi, kasihan anak-anak kalau tidak lulus. Dilematis memang. Kami terpaksa membohongi diri sendiri. Jadi para guru dan murid berusaha memaksimalkan untuk mendongkrak 40 persen UAS. Sehingga UN jadi lebih mudah," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved