Bom Bunuh Diri Cirebon
Kapolresta Cirebon Jadi Target Utama Peledakan Bom
Pelaku peledakan bom sepertinya menjadikan Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco sebagai target utama.

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pelaku peledakan bom sepertinya menjadikan Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco sebagai target utama. Pria bertubuh tinggi yang membawa bom itu berdiri tepat di belakang Kapolresta Cirebon ketika seluruh jamaah akan menunaikan salat Jumat di Masjid Polres Cirebon, Jumat (15/4/2011).
Dari 29 korban luka akibat ledakan bom di masjid tersebut, hanya Kapolresta Cirebon yang mengalami luka parah. Dia menderita luka serius di punggungnya.
Tak kurang sekitar 20 serpihan bom, terdiri dari paku, baut, dan mur menancap di punggung orang nomor satu di Polresta Cirebon tersebut.
Sementara, dari pantauan Tribun di RS Pelabuhan Cirebon, tempat korban di rawat, mereka umumnya hanya mengalami luka di lengan kiri dan kanan karena berada dekat pelaku peledakan bom.
"Serpihan bom yang melukai korban lainnya hanya sekitar lima sampai 10 keping, berbeda dengan Kapolresta Cirebon, serpihan bom yang menancap di punggungnya diperkirakan lebih dari 20 keping, mulai paku, baut, dan mur," tutur seorang saksi mata yang enggan disebutkan identitasnya.
Saat salat Jumat baru akan dimulai, pria yang membawa bom tersebut memang diketahui berdiri di saf ketiga, sementara Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco berdiri di saf kedua, tepat di depan pelaku peledakan.
Di saf kedua, deretan Kapolresta Cirebon, juga berdiri sejumlah kepala satuan (kasat) di Polresta Cirebon. Meski berdiri sebaris dengan Kapolresta Cirebon, kasat tersebut tak mengalami luka serius.
Bom tersebut diketahui meledak ketika pria itu membuka kancing jaketnya. Akibat ledakan tersebut perut pelaku luka parah, bahkan nyaris terpisah dengan badannya.