Bom Bunuh Diri Cirebon
Jejak Bom Bunuh Diri di Indonesia
Ledakan bom di Masjid At-Taqwa yang berada di area Markas Kepolisian Resor Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011) diduga sebagai ledakan bom
Aksi semacam itu sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda dulu dan berlanjut hingga oleh aksi terorisme sampai sekarang.
Tahun 1945-an
Pejuang Kemerdekaan Muhammad Toha meladakkan diri di Bandung, Jawa Barat demi meledakkan gudang mesiu Belanda kala itu. Dia dikenal sebagai tokoh pahlawan dalam peristiwa Bandung Lautan Api di Kota Bandung, Indonesia tanggal 24 Maret 1945 itu.
Tahun 1980-an
Di era pasukan Belanda menumpas perlawanan pasukan bersenjata Ulama di Aceh juga dilaporkan terjadi serangkaian aksi bunuh diri terhadap Belanda.
Belanda menyebutkan Aceh Moord alias bunuh diri ala bangsa Aceh kala
itu. Setelah membunuh penjajah para pejuang Aceh nekat mati menyusul
para penjajah.
Tahun 2002
Pada 12 Oktober 2002 malam, dua bom meledak hampir bersamaan di Paddy’s
Cafe dan Sari Club di Bali. Sebanyak 202 orang tewas akibat bom bunuh
diri diduga dilakukan kelompok teroris Umar Patek yang dikabarkan
beberapa waktu lalu ditangkap di Pakistan.
Tahun 2003
Terjadi ledakan bom di hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan,
Jakarta, pada 5 Agustus 2003. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh
diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462
ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Ledakan tersebut menewaskan 12
orang dan mencederai 150 orang.
Tahun 2009
Ledakan yang diidentifikasi sebagai bom bunuh diri meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton 17 Juli 2009
Pelaku bom bunuh diri di Marriot kepalanya terpisah dari badannya. Noordin M Top disebut-sebut berada dibelakang aksi itu.
Tahun 2011
Ledakan bom di Masjid At-Taqwa yang berada di area Markas Kepolisian
Resor Cirebon, Jawa Barat, Jumat 15 April 2011 diduga sebagai ledakan
bom bunuh diri bukanlah aksi bom bunuh diri pertama di Indonesia.