Penusukan Pemuka Agama
Gubenur Awang Tak Ingin Kasus Bekasi Terjadi di Kaltim
Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak berharap kasus penusukan Penetaua Sihombing di Bekasi, tidak terjadi di wilayah Kalimantan Timur.
TRIBUNNEWS.COM, BERAU --- Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak berharap kasus penusukan Penetaua Sihombing di Bekasi, tidak terjadi di wilayah Kalimantan Timur.
"Sungguh saya tidak mau itu terjadi di wilayah kita," kata Awang ,ketika memberikan kata sambutan pada acara pelantikan Bupati Berau Drs H. Makmur HAPK dan Wakil Bupati Ir Ahmad Rifai, Rabu (15/9/2010).
Seperti yang sudah diberitakan, terjadi penganiayaan terhadap jamaat Huria Batak Kristen Protestan (HKBP) di Bekasi, yang menyebabkan seorang penatua bernama Hasian Lomban Toruan Sihombing mengalami luka tusuk, sedangkan wanita Pendeta Luspida Simanjuntak mengalami luka di kepala.
Acara pelantikan Bupati Berau dilaksanakan di Gedung DPRD Berau, bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kota Tajung Redeb ke 200 dan, hari jadi Kabupaten Berau ke-57.
Menurut Awang, untuk mencegah terjadinya kasus itu, maka semua pejabat di jajaran pemerintahan di Kaltim harus memberikan teladan.
"Jangan beda-bedakan memberikan layananan kepada masyarakat. Brikanlah mereka pelayanan sebaik-baiknya, beri contoh dan teladan yang baik. Berbuatlah adil terhadap siapapun tidak boleh pandang bulu siapapun mereka," tegasnya.
Untuk itu dia mengimbau kepada semua Bupati, Walikota dan semua pejabat publik di Kaltim agar terus menjaga kondisi wilayah ini agar tetap kondusif, karena menurut dia memang pembangunan ini untuk seluruh warga Indonesia.
"Sekali lagi saya imbau, mari kita bersama-sama menjaga ini semua. Kalau ada sedikit saja persoalan ke arah sana, terutama menyangkut urusan keagamaan jangan segan-segan berkoordinasi dengan semua pika. Dengan aparat keamanan, toloh agama, tokoh masyarakat. Mari kita pecahkan bersama," kata dia memberikan petunjuk.
