Penusukan Pemuka Agama
HKBP Pondok Timur Indah Tolak Gedung dari Pemerintah
Jemaat HKBP Pondok Timur Indah menolak gedung yang disiapkan pemerintah kota Bekasi untuk dipakai buat ibadah jemaat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah menolak gedung yang disiapkan pemerintah kota Bekasi untuk dipakai buat ibadah jemaat.
Pertemuan dan dialog antara jemaat dimaksud dengan pemeirntah pun telah berlangsung beberapa kali. Pertemuan itu diadakan dengan mengundang Forum Kerukunan Umat Beragama, Jemaat HKBP serta lingkungan masyarakat sekitar untuk mencari solusi terkait perizinan tempat beribadah.
Demikian diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, Senin (13/09/2010), terkait persoalan yang dialami pihak HKBP.
"Bahkan pemerintah daerah berusaha memberikan peminjaman gedung eks kantor untuk dijadikan tempat ibadah," ujar Boy.
Namun tawaran-tawaran yang diajukan oleh Pemerintah Kota Bekasi tidak diterima oleh Jemaat HKBP Pondok Timur Indah. Jemaat dimaksud tetap memilih ibadah di lokasi lahan kosong di Desa Ciketing, Bekasi Timur.
Padahal beberapa waktu sebelumnya, sempat terjadi reaksi dari masyarakat sekitar.
"Jadi bukan kegiatan ibadah, artinya masyarakat melihat adanya resitensi aktifitas itu di lokasi itu," paparnya.
Polisi mengharapkan jemaat HKBP dapat memanfatkan gedung pinjaman karena lebih layak. Dirinya berjanji pihaknya akan membantu sarana agar Jemaat nyaman beribadah di tempat tersebut.
"Mudah-mudahan proses upaya untuk mengakomodir kegiatan ibadah HKBP ini tambah dengan adanya saling pengertian," ujarnya lagi.
Sebelumnya Penatua Gereja HKBP Pondok Timur Indah Asia Lumbantoruan Sihombing ditusuk di bagian kanan perut saat akan beribadah ke Desa Ciketing, Bekasi Timur.
Pendeta Luspida Simanjuntak yang berusaha membantu Sihombing ikut terkena pukulan dari pelaku.