Heboh Video Mesum
Personel Polda Lampung Razia Warnet
Instruksi Mabes Polri untuk menghentikan peredaran video mesum mirip artis Ariel, Luna Maya, maupun Cut Tari langsung direspons Polda Lampung. Jajaran Polda langsung melakukan razia di sejumlah warnet.
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Instruksi Mabes Polri untuk menghentikan peredaran video mesum mirip artis Ariel, Luna Maya, maupun Cut Tari langsung direspons Polda Lampung. Jajaran Polda langsung melakukan razia di sejumlah warnet.
"Kami tetap komitmen memberantas pornografi," kata Direktur Reserse Kriminal Polda Lampung Kombes Pol Darmawan Sutawijaya, Rabu (9/6/2010) malam.
Menurut Darmawan, yang menjadi target tidak hanya video panas mirip artis, tapi juga seluruh video yang mengandung unsur pornografi.
Darmawan mengimbau pemilik warnet untuk memblok situs-situs yang membuka akses terhadap video tersebut. Tidak hanya para pemilik warnet, Darmawan juga meminta para pedagang VCD untuk tidak menjual video porno.
Kasat II Kriminal Khusus AKBP Supriyadi menambahkan, pihaknya telah menerjunkan jajarannya untuk aktif memberantas peredaran video porno.
Video porno mirip Ariel-Luna ternyata sudah marak beredar di Kabupaten Tulangbawang. Mereka memperoleh video melalui handphone.
Para remaja ini mengaku penasaran ingin melihat apakah benar atau tidak video itu. "Ingin tahu apakah perempuan yang terekam adalah Luna Maya sungguhan atau hanya trik kamera," ungkap salah seorang warga Tuba yang mengaku sudah melihat video tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandar Lampung, Jimmy Khomeini, mengimbau seluruh sekolah agar memperketat pengawasan terhadap seluruh siswanya terkait peredaran video tak senonoh mirip Ariel- Luna.
Para kepala sekolah diminta agar memeriksa telepon seluler milik siswa dan memastikan tidak ada gambar atau video membahayakan.
Rektor Institut Agama Islam Negeri, Raden Intan Musa Sueb, mengatakan, beredarnya video porno di kalangan siswa sekolah akibat hilangnya pelajaran budi pekerti. Pelajaran budi pekerti sangat diperlukan mendidik moral dan perilaku siswa agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.