Senin, 6 Oktober 2025

Ramadan 2025

Khutbah Jumat 14 Maret 2025 Pertengahan Ramadhan: Menjaga Konsistensi Ibadah

Berikut ini naskah khutbah Jumat 14 Maret 2025 di pertengahan bulan Ramadhan. Khutbah Jumat kali ini berjudul "Menjaga Konsistensi Ibadah".

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
KHUTBAH JUMAT - Jemaah melaksanakan salat jumat berjamaah di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020). Simaklah berikut ini naskah khutbah Jumat 14 Maret 2025 di pertengahan bulan Ramadhan yang memiliki judul Menjaga Konsistensi Ibadah. 

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.

Upaya yang bisa lakukan untuk mewarat semangat ibadah selama Ramadhan adalah dengan mengakhirkan sahur.

Salah satu keistimewaan agama Islam adalah anjuran sahur bagi orang yang hendak berpuasa.

Umat Yahudi dan Nasrani juga memiliki syariat puasa, tapi tidak punya anjuran ini.

Salah satu hikmah adanya anjuran sahur adalah menjaga stamina tubuh dari pagi sampai sore agar tetap kuat dalam beribadah.

Lebih dianjurkan lagi jika sahur dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau menjelang waktu imsak.

Sebab, semakin diakhirkan maka stamina tubuh bisa bertahan lebih lama. Rasulullah SAW bersabda,

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ

Artinya, “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR Ibnu ‘Addi).

Terkait berapa jarak waktu antara sahur dan subuh yang dianjurkan, Nabi menyampaikan kurang lebih setara dengan waktu untuk membaca 50 ayat Al-Qur’an. Dalam satu hadits diriwayatkan,

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ، قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُوْرِ؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Artinya, “Dari Zaid bin Tsabit RA, dia berkata, ‘Sekali waktu kami sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau beranjak untuk melaksanakan shalat.’ Zaid bertanya, ‘Berapa jarak waktu antara adzan subuh dengan sahur?’ Nabi menjawab, ‘Kurang lebih setara lama waktu membaca 50 ayat Al-Qur’an.” (HR Bukhari).

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.

Upaya berikutnya adalah menjauhi perbuatan maksiat. Dosa-dosa yang kita perbuat akan menjadi beban spiritual sehingga menjadikan malas beribadah.

Imam al-Ghazali menjelaskan, orang yang gampang melakukan maksiat akan membuat hatinya keras dan dijauhkan dari rahmat Allah.

Hal inilah yang akan membuat dia malas beribadah. Al-Ghazali kemudian mengutip kisah seorang laki-laki yang mengadu kepada Hasan al-Bashri karena susah bangun malam untuk melakukan tahajud.

Laki-laki itu berkata, “Wahai Abu Sa’id (Hasan al-Bashri), semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun?” Hasan al-Bashri menjawab, “Dosa-dosamu telah mengikatmu.”

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved