Rabu, 1 Oktober 2025

Lebaran 2020

Teks Khutbah Idul Fitri 1441 H/2020 di Rumah: Meneguhkan Nilai Fitrah saat Pandemi Covid-19

Teks khutbah Idul Fitri oleh Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Sekretaris Satgas Covid-19 dan Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KHM Cholil Nafis, Lc PhD

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Khotib menyampaikan Khutbah Jumat dengan memakai masker di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. 

Hanya dengan menjadi insan, manusia bisa memaksimalkan perannya sebagai hamba Allah Yang Maha Pengasih (‘ibadurrahman)

Allah akbar 3X Walillahi al hamdu

Jama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Bangsa kita dan seluruh dunia masih sedang mengalami ujian kemanusiaan. Pandemi Covid-19 kita lalui di bulan Ramadhan sampai lebaran ini.

Total korban di seluruh dunia sudah jutaan orang dan di Indonesia sudah puluhan ribu mayat.

Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaaan karena harus menghentikan produksi, bahkan para pekerja informal yang jumlahnya sekitar 55,72 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia banyak yang tak bisa lagi bekerja karena sarana umum banyak yang terhenti.

Inilaha saatnya kita mengaktifkan fitrah dalam diri kita untuk peduli kepada sesama.

Dalam kontek saling peduli maka sebagai umat Islam perlu merevitalisasi kandungan hadits Rasulullah SAW.

khutbah 3 new
Tangkapan layar laman MUI

Kandungan ajakan memuliakan tetangga diimplementasikan menjadi sebuah gerakan nyata. Yaitu “Peduli Tetangga”.

Bahwa di antara kita meningkatkan hubungan ketetanggaan yang solid dan kokoh. Bangunan solidaritas dan kohesivitas menjadi nyata dalam gerakan saling melindungi agar tidak tertular pandemi.

Karenya kita harus menjaga jarak fisik dan mengikuti protocol kesehatan. Pada saat yang bersamaan kita saling menjaga dan saling memenuhi kebutuhan keseharahian pada kondisi ekonomi penuh keterbatasan.

Jangan sampai diri kita tidak tahu jika ada tetangga yang kelaparang karena kemiskinan saat pelaksanaan “Pembatasan Sosial Bersekala Besar” (PSBB).

Mari satukan langkah untuk membangun kohesivitas.

Spirit berbagi dalam kehidupan sosial dan bertetangga telah dilatih oleh puasa. Saat berpuasa kita dimotivasi untuk berbagi buka puasa yang pahalanya seperti orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Demikian juga pada akhir puasa di awal hari lebaran kita mengeluarkan zakat fitrah sebelum pekasanaan shalat Idul Fitri sebagai penyuci jiwa dari tindakan tak baik atau ucapan buruk dengan cara memberi makan kepada orang Miskin.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved