Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2019

Viral, Salat Tarawih Super Cepat, Sah atau Tidak? Ini Penjelasan dari Ahli Hukum Islam

Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan video viral yang memperlihatkan ibadah salat Tarawih dengan gerakan super cepat. Bagaimana hukumnya?

SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TARAWIH PERTAMA - Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Nasional Al Akbar, Minggu (5/5). Pemerintah menetapkan satu Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada Senin (6/5). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Dr Syahrul Anwar menjelaskan dari segi pelakasanaan salat tarawih, pertama, ukuran rakaat shalat atau bacaan shalat adalah bacaan lafadz Subhanallah.

"Jika melakukan setiap gerakan shalat dilakukan sekiranya subhanallahu maka sah-sah saja dilakukan tetapi ucapan subhanallah dengan lisan gerakan secara wajar bisa dilakukan, selain dari bacaan Al Fatihah dan bacaan surat," ujarnya.

Kedua, berdasarkan kemaslahatannya, shalat tarawih itu dilakasanakan secara berjemaah.

Dalam berjemaah ini menurut Dr Syahrul Anwar, maka imam harus membawa dan melihat kondisi yang menjadi makmumnya.

Maka jika salat dilaksanakan dengan cepat, lantas makmum banyak yang ketinggalan, maka itu tidaklah maslahat, katanya.

Demikian pun jika tidak maslahat maka akan mengurangi pada kualitas salat.

Dr Syahrul menjelaskan salat yang sah adalah berdasarkan tata aturan, dan kualitas yang berdasarkan nilai.

Sudah barang tentu nilai salat yang lebih tinggi adalah berdasarkan tata cara yang tertib dan merujuk pada keyakinan.

"Sehingga kalau dilakukan lebih cepat dan memadharatkan maka keluar dari hakikat dari salat tarawih itu," jelasnya.

Sementara itu, Dr Syahrul juga menjelaskan yang dimaksud ukuran cepat itu pun bermacam-macam perspektif, ada yang sesuai aturan, di dalam hitungan yang wajar, tanpa mengurangi nilai kebersamaannya dalam salat tarawih (salat berjemaah).

Demikian dikatakan Dr Syahrul, karenanya nilai tarawih bukan sekadar ibadah yang sifatnya pribadi, tetapi bernilai ibadah sosial.

Maka kaitannya dengan fenomena salat super cepat, dikatakan Dr Syahrul, Salat tersebut tidak bernilai sosial.

Dijelaskan Dr Syahrul, Salat berjemaah maka hendaknya kewajiban imam membawa jemaah.

"Karena kewajiban membawa jemaah jangan sampai tertinggal, jika ada yang tertinggal maka pertama pemimpin yang akan ditanyanya," ungkapnya.

Dalam tata tertib Imam, sebelum melaksanakan salat Imam harus memastikan terlebih dahulu kesiapan dan kerapihan makmumnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved