Ramadan 2015
40 Mahasiswa Non-Muslim Ikuti Aktivitas Ramadan di Pesantren
Sebanyak 40 orang mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadan di sebuah pesantren di kota Malang, Jawa Timur.
Peka isu toleransi
David mengatakan kegiatan selama dua hari itu bukanlah kegiatan dialog yang pertama. Dari beberapa kali pertemuan itu, dia meyakini peserta dialog akan makin memahami pentingnya saling menghormati.
"Toh ternyata pada akhirnya semua kita memang punya keyakinan masing-masing tapi harus saling menghormati,” ujar David.
Dialog lintas iman ini awalnya merupakan program pengembangan karakter Universitas Ma Chung, Malang, bernama OBOR (Orientation Based On Reflection).
Rutin diselenggarakan setahun dua kali dan pada tahun kedua acara ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bekerja sama dengan kelompok Gusdurian Malang.
Pendamping mahasiswa, Purnomo, berharap setelah mengikuti program ini mahasiswa lebih peka terhadap isu toleransi.
“Ingin mengetahui seluk beluk dari agama masing-masing, kerukunan antar umat beragama... Toleransi 'kan saling menghormati. Tadi sudah dijelaskan pak ustaz untuk toleransi itu dasarnya iman,” kata Purnomo.
Setelah kembali ke komunitas masing-masing, mereka diharapkan tetap menjalin komunikasi demi merawat keberagaman dan saling menjaga toleransi.