Minggu, 5 Oktober 2025

Ramadan 2015

40 Mahasiswa Non-Muslim Ikuti Aktivitas Ramadan di Pesantren

Sebanyak 40 orang mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadan di sebuah pesantren di kota Malang, Jawa Timur.

Editor: Gusti Sawabi
BBC Indonesia
Selama dua hari, para mahasiswa itu menginap dan mengikuti aktivitas para santri saat Ramadan, seperti mengaji, sahur dan buka puasa. 

Tribunnews.com, Malang - Sebanyak 40 orang mahasiswa Katolik, Kristen, Buddha, serta Hindu mengikuti aktivitas Ramadan di sebuah pesantren di kota Malang, Jawa Timur.

Mereka tinggal dengan keluarga Muslim dengan harapan dapat memperkuat toleransi.

Selama dua hari, para mahasiswa itu menginap dan mengikuti aktivitas para santri saat Ramadan, seperti mengaji, sahur dan buka puasa.

Di sebuah siang, sembilan mahasiswa non-muslim duduk bersila di dalam masjid Pesantren Sabilurrosyad, Malang.

Mereka berbaur dengan para santri, menyimak dan mendengarkan pengajian.

Mahasiswa Universitas Machung Malang, Yofranny Winardi yang beragama Katolik, mengaku tertarik mengikuti acara itu untuk lebih mengenal agama Islam.

“Sore itu ikut mengaji jam empat, sampai buka Puasa bersama. Makan bareng di baki, satu baki orang empat, lima secara bareng-bareng (bersama)," kata Yofranny Winardi kepada kontributor BBC Indonesia di Malang, Jawa Timur, Eko Widianto.

Ikut sahur bersama

Walaupun tidak mengerti isi Kitab suci al-Quran, mereka mengaku bisa merasakan langsung kehidupan para santri.

Tidur beralas karpet, satu ruangan diisi delapan orang serta makan bersama dalam satu wadah.

Selama ini, Yofranny kerap bertanya kenapa ada sebagian kecil umat Islam yang bersikap ekstrem dan berbuat kekerasan.

"Setelah ada penjelasan dari Pak Ustaz, saya jadi ngerti,” kata Yofranny yang mengaku belajar mengenakan sarung selama acara itu.

Yofranny dan kawan-kawan diajak mengenal serangkaian ibadah selama bulan puasa, mulai membangunkan mereka untuk sahur bersama hingga mengajak dan mengenalkan mereka salat berjamaah, salat tarawih dan bertadarus.

“Kalau mau ikut sahur, ya kita ajak. Kalau ternyata gak kuat bangun ya kita biarkan saja," kata David Darissalam, salah-seorang santri yang mendampingi para mahasiswa non-Muslim tersebut.

"Ternyata banyak yang tak terbiasa, karena memang tak pernah melakukan,” katanya, kemudian terkekeh.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved