Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Silaturahmi Usai Putusan MK Penting, Jangan Warisi Ketegangan

Saat ini semua pihak harus merekatkan kembali persatuan terlebih ada fenomena berkembang soal keretakan sosial

Editor: Fajar Anjungroso
Tribunnews/JEPRIMA
Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra bersama tim saat berfoto bersama uasai mendengarkan hasil sidang putusan sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dari pemohon. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Formappi yang juga politikus Golkar Sebastian Salang menilai setelah putusan MK dibacakan pada Kamis (27/6/2019) lalu. Kini silaturami maupun ‎negosiasi menjadi sama-sama penting.

"Silaturahmi atau negosiasi, dua-duanya penting dan tidak dipertentangkan. Silaturahmi antar sesama pendukung penting, diantara elit politik juga penting. Jangan warisi ketegangan yang malah membuat energi kita terkuras," ujar Sebastian Salang, Minggu (30/6/2019).

Dia melanjutkan saat ini semua pihak harus merekatkan kembali persatuan terlebih ada fenomena berkembang soal keretakan sosial karena pilihan politik yang berbeda.

Baca: Jokowi Angkat Isu Pemberdayaan Perempuan di Hadapan Para Pemimpin G20

"Para elit politik harus memperlihatkan perbedaan politik selesai. Mari kita semua melangkah, memberikan sumbangsih terbaik membangun negeri ini," tuturnya.

Sebelumnya analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto menyampaikan setelah 10 bulan berkutat dengan pemilu, kini saatnya untuk melanjutkan agenda bangsa.

"Kita tidak mungkin membekukan waktu dengan terus menjebakkan diri dalam urusan pemilu. Peneguhan solidaritas adalah kebutuhan peranan suatu bangsa sedangkan rekonsiliasi lebih menjadi kebutuhan sesaat usai kontestasi elektotal," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved