Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengakuan Andri Bibir Penyuplai Batu dalam Aksi 22 Mei, Alasan dan Kronologi Penangkapan Terungkap

Andri Bibir bersama 10 temannya ditangkap kepolisian karena berupaya melawan aparat saat terjadi aksi 22 Mei 2019.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Andri Bibir (pakaian oranye) bersama Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Sabtu (25/5/2019). 

Ia menjelaskan kronologi penangkapan dirinya.

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Reza Deni/Tribunnews.com)

Saat itu dirinya sedang beristirahat ketika anggota Brimob mendatangi dirinya dan kawan-kawannya.

Melihat kedatangan anggota Brimob, dirinya pun berusaha melarikan diri.

Namun, pelariannya tak membuahkan hasil lantaran akhirnya tertangkap Brimob di lapangan parkir.

"Waktu itu memang kebetulan kita istirahat, dan sempat tertidur malamnya, dan bangun pagi dan ternyata kami tertangkap," kata dia.

Baca: Benda Hitam di Saku Jubah Almarhum Ustaz Arifin Ilham Buat Hati Anaknya Bergetar, Ini Wujudnya

"Saya sempat mau melarikan diri ke belakang, dan ternyata di belakangnya itu sudah ada brimob banyak. Saya kembali lagi dan sampai akhirnya saya ditangkap di lapangan parkir lagi," kata Andri.

Kemudian ia pun digiring polisi meninggalkan lokasi.

Awalnya ikut-ikutan

Dalam kesempatan tersebut Andri Bibir mengungkap alasannya menyuplai batu untuk perusuh.

Awalnya dirinya hanya ikut-ikutan dalam aksi 22 Mei tersebut.

Namun, dirinya tergerak membantu para perusuh setelah terkena gas air mata.

"Awalnya saya ikut-ikutan dan di situ saya kena gas air mata, saya sakit hati dan saya membantu supaya pendemo semakin lebih mudah untuk mendapatkan batu," ujar Andri Bibir di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019) dini hari.

Baca: BPN: Prabowo Bersedia Kapan Saja Bertemu Jokowi Tanpa Perlu Pihak Ketiga Apalagi Makelar

Akibat dari perbuatannya tersebut, Andri Bibir menjadi buruan pihak kepolisian.

Dirinya dikejar hingga ke dekat Masjid Al-Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saat itu saya memang mau melarikan diri, tapi di belakang ada Brimob dan saya kembali lagi ke lapangan itu dan ternyata saat itu saya ditangkap," tutur Andri Bibir.


Siapkan batu dan air

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved