Pilpres 2019
Bisakah Prabowo-Sandi Menangi Pilpres 2019 meski Kalah di Penghitungan KPU? Ini Kata Mahfud MD
Padahal, seperti diketahui, Prabowo-Sandi telah mengatakan akan menolak hasil Pilpres 2019, lantaran mereka anggap banyak kecurangan.
Permasalahan tersebut antara lain soal daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.
"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo pada Kompas.com.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua BPN Djoko Santoso.
Menurutnya, dugaan kecurangan itu sudah dilaporkan oleh BPN sejak awal, namun tak pernah ditindaklanjuti.
"Beberapa waktu lalu kami sudah kirim surat ke KPU, tentang audit terhadap IT KPU, meminta dan mendesak di hentikan sistem penghitungan suara di KPU yang curang, terstruktur dan sistematis," kata Djoko.
Dahnil klarifikasi pernyataan Priyo
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso yang menjadi bagian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengatakan pihaknya akan menarik semua saksi sebagai bentuk ketidakpercayaan kepada penyelenggara Pemilu.
Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak meluruskan pernyataan Priyo dengan mengatakan baru akan menarik saksi jika tak ada itikad baik dari penyelenggara Pemilu untuk menindak kecurangan-kecurangan yang ada.
“Saksi-saksi kami sampai saat ini masih bertugas, kita lihat kondisi beberapa hari ke depan. Jika tak ada itikad baik dari penyelenggara Pemilu maka saksi akan kami tarik,” ungkap Dahnil di Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Baca: Yusril: Kalau Ada yang Ngaku Menang Jadi Presiden Tapi Tidak Dilantik MPR, ya Tidak Ada Gunanya
Baca: Polisi Akan Periksa Dokter Ani Hasibuan Terkait Polemik Kematian Ratusan Petugas KPPS
Dahnil mengatakan saksi-saksi masih bertugas setelah capres Prabowo Subianto menyatakan masih memberi waktu KPU RI dan Bawaslu untuk menindaklanjuti segala bentuk dugaan kecurangan yang sudah dilaporkan.
Penarikan saksi menurutnya juga sebagai bentuk penolakan terhadap hasil Pemilu yang diduga penuh kecurangan.
“Pak Prabowo kemarin jelas mengatakan tak menerima hasil Pemilu yang penuh dengan kecurangan, tapi beliau masih memberi waktu kepada penyelenggara Pemilu untuk menunjukkan itikad baik menuju perubahan yang signifikan,” pungkasnya.