Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kontroversi Pendukung Prabowo: Kivlan Zen, Andi Arief hingga SBY Disebut Orang Licik

Simak pernyataan kontroversional dari sejumlah tokoh pendukung Prabowo mulai dari Kivlan Zen, Andi Arief, hingga SBY soal Setan Gundul dan Orang Licik

Kolase Tribunnews.com
Kontroversi Pendukung Prabowo: Kivlan Zen, Andi Arief hingga SBY Disebut Orang Licik 

Hanya saja justru Prabowo tidak menyambut baik.

Malahan Prabowo sering melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri, satu di antaranya menyerang SBY.

"Jadi saran saya mohon maaf kepada pak Kivlan tidak ingin menggurui tetapi sebaiknya Pak Kivlan tidak usah terlalu banyak bicara yang tidak produktif yang justru kontraproduktif terhadap pemenangan pak Prabowo," katanya.

6. Pendiri Demokrat sebut pernyataan Kivlan Zen tak tepat

Pendiri Partai Demokrat, HM Darmizal MS, menilai tudingan Kivlan Zen terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang yang licik tidaklah tepat.

Darmizal melihat SBY adalah tokoh egaliter, cerdas, santun, serta melakukan segala sesuatu secara cermat dan terukur.

Hal itu dirasakannya selama membesarkan partai berlambang Mercy itu bersama SBY.

"Pak Kivlan, boleh saja menjadi senior Pak SBY di TNI, tapi rasanya saya lebih tahu SBY dibanding Kivlan. Saya tahu persis perilaku dan tabiat SBY. Tidak tepatlah jika Kivlan menyebut seperti itu," ujar Darmizal, di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Meski Kivlan adalah senior SBY saat meniti karier di TNI, ia mengatakan tidak serta merta ayah Agus Harimurti Yudhoyono itu bisa disebut anak buah Kivlan Zein.

"Ada jenjang di militer yang harus dilalui. Kivlan Zen berhenti dengan bintang dua di pundaknya. Sementara SBY memperoleh bintang 4. Itu artinya, pangkat SBY lebih tinggi dari Kivlan Zen," jelasnya.

Baca: Resep Buka Puasa Hari Ini - Resep Takjil Enak dan Sederhana Tapi Bisa Bikin Ketagihan

7. Kivlan Zen disarankan tak meledek model parlemen jalanan

HM Darmizal MS menyarankan Kivlan untuk menggunakan mekanisme yang sudah disiapkan oleh UU, dari Bawaslu hingga ke Mahkamah Konstitusi jika tak puas dengan hasil Pemilu.

"Berpikirlah jernih, konstitusional dan rasional, buatlah catatan sejarah yang baik bagi anak cucu kita kelak," kata dia.

"Saya sarankan Pak Kivlan tidak perlu meledak-ledak model parlemen jalanan. Menyerang pihak lain atas kekalahan jagoannya."

"Pak SBY adalah Presiden RI ke-6, yang menjabat selama 10 tahun," ujarnya.

Dia yakin, besar sekali peran SBY dan Partai Demokrat dalam perolehan suara Prabowo- Sandi.

"Tolong hargai apa yang telah dilakukan Pak SBY dan Partai Demokrat sebagai teman seiring dalam Pemilu ini. Ingat usia Pak Kivlan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Vincentius Jyestha Candraditya, Taufik Ismail/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved