Pilpres 2019
300 Lebih Petugas KPPS Meninggal Dunia, Prabowo: Dokter Mengatakan Kurang Masuk Akal
Prabowo Subianto dalam peringatan hari buruh di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, mengaku heran dengan banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.
Laporan Wartawan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku heran dengan banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.
Menurutnya sepanjang sejarah demokrasi Indonesia, baru kali ratusan petugas KPPS meninggal dunia usai Pemilu.
"Bahkan kita heran baru sekarang terjadi sepanjang demokrasi kita 300 lebih petugas kita meninggal karena kecapean katanya," kata Prabowo Subianto dalam peringatan hari buruh di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Baca: Kaesang Tak Ikut Jokowi dan Keluarga Jalan-jalan di The Park Mall Solo Baru, Ini Kata Gibran
Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan meninggalnya para petugas KPPS tersebut.
Apalagi menurut para dokter kejadian tersebut tidak masuk akal.
"Para dokter mengatakan ini kurang masuk akal. Mudah-mudahan nanti akan terungkap apa yang terjadi sebenarnya," katanya.
Selain itu, menurut Prabowo Subianto sekarang ini terkesan bahwa rakyat Indonesia dianggap bodoh.
Masyarakat diiming-imingin uang dalam memberikan hak politinya.
Baca: Rentetan Fakta Terkait Penangkapan dan Penahanan Bupati Talaud: KPK Singgung Soal Pemilihan Merk Tas
Belum lagi para kepala desa yang mendapatkan intervensi.
Sebelumnya, jumlah petugas penyelenggara Pemilu yang tertimpa musibah kian hari terus bertambah.
Hal itu seiring dengan proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota yang belum rampung sepenuhnya.
umlah petugas penyelenggara Pemilu yang tertimpa musibah terus bertambah.
Hal tersebut seiring dengan proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota yang belum rampung sepenuhnya.
Baca: Link Live Streaming Billboard Music Awards 2019, BTS, EXO dan GOT7 Bersaing di Top Social Artist
304 orang meninggal dunia
Tercatat hingga Senin (29/4/2019) pukul 14.00 WIB, petugas KPPS yang tertimpa musibah mencapai 2.513 jiwa.