Pilpres 2019
Mengaku Dipecat Karena Berbeda Pilihan Politik, Rekan Kerja Nurullita: Dia Saja yang Baper
Seorang pekerja swasta perempuan bernama Nurullita (40) mengaku dipecat sepihak oleh perusahannya karena berbeda pandangan politik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pekerja swasta perempuan bernama Nurullita (40) mengaku dipecat sepihak oleh perusahannya karena berbeda pandangan politik.
Seperti diketahui, Lita akrab disapa, bekerja di PT Pelopor Pratama Lancar yang bergerak di bidang bongkar muat.
Tribunnews.com mencoba mendatangi tempat Lita bekerja.
Perusahaan yang terletak di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara itu bertempat di sebuah ruko dua lantai bercat kuning.
Pantauan Tribunnews.com pukul 17.00 WIB, tampak sejumlah karyawan perusahaan sedang berkumpul di depan pintu masuk perusahaan.
Baca: KNKT Tawarkan Kerja Sama Investigasi Jatuhnya Boeing 737 Max 8 dengan Otoritas Ethiopia
Ada 7 karyawan yang sedang duduk, baik di lantai, kursi plastik, dan jok motor yang terparkir.
Roni yang mengaku sebagai karyawan di perusahaan tersebut, mengatakan tak mengenal baik sosok Lita.
"Dia sudah sebulan enggak di sini. Saya juga enggak begitu akrab, karena saya kerja di lantai atas, Bu Lita di lantai bawah," kata Roni kepada Tribunnews.com, Kamis (21/3/2019).
Roni tak mau berkomentar soal kenapa Lita diberhentikan.
Baca: Peringati Hari Puisi Sedunia Tanggal 21 Maret, Ini 4 Puisi yang Dijadikan Lagu oleh Musisi Indonesia
Dirinya kembali menegaskan tak mengerti betul persoalan yang dihadapi perempuan yang baru saja mengadu ke Kementerian Ketenagakerjaan itu.
Tak lama, kemudian muncul seorang lelaki dari dalam kantor perusahaan tersebut.
Lelaki itu menghampiri wartawan Tribunnews dan mengatakan semua persoalan sudah selesai.
"Dia (Nurulita) saja yang baper itu," kata karyawan yang tak mau menyebutkan namanya itu.
Baca: Gara-gara Ambulans Mampir Pom Bensin, Nyawa Pria Ini Melayang
Sekira pukul 17.50 WIB, sejumlah karyawan tampak membereskan barang mereka dan menuju kendaraan yang diparkir.
"Kami mau tutup. Kalau mau tanya jangan ke kami, kami hanya bekerja di sini," kata seorang karyawan seraya menutup pintu dan gerai besi.