Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2019

TKN Ajak PKS Laporkan Pelaku Hoaks Dalam Video ''Pelajaran Agama Dihapus jika Jokowi Terpilih''

Lebih jauh TKN juga mendorong Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersikap sama untuk melaporkan pelakunya ke pihak kepolisian dan penegak hukum pelakunya

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily usai hadiri acara diskusi media di Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Video emak-emak di Sulsel menjadi viral karena menyebut Joko Widodo (Jokowi) akan menghapus mata pelajaran agama Islam di sekolah.

Menurut TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, ini bukti nyata kampanye hitam yang dilakukan secara vulgar.

"Ini adalah rentetan kampanye fitnah dan hoax yang dilakukan untuk menyerang kami di akar rumput," ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Rabu (6/3/2019).

Untuk itu, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengecam keras kampanye seperti ini.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini menegaskan, tidak mungkin Jokowi-Ma'ruf Amin menghapus pendidikan agama dan Pesantren dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf periode lima tahun ke depan.

Bahkan justru Jokowi-Ma'ruf Amin akan memperkuat peran Pesantren, selain sebagai lembaga pendidikan agama Islam, juga menjadi pengembangan ekonomi umat.

"Jadi jelas kampanye Ibu itu hoaks dan mengada-ada," tegasnya.

Langkah hukum pun akan ditempuh TKN Jokowi-Ma'ruf atas kasus ini.

"Kami akan melaporkan video dan pelaku yang melakukan kampanye hitam ini serta meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aktor di belakang kampanye hitam itu," tegas politikus Golkar ini.

Menurut dia. cara-cara seperti ini sangat merusak elektabilitas dan merugikan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Masih saja menggunakan cara-cara kotor dengan menyinggung sentimen agama untuk menjatuhkan elektabilitas kami," jelasnya.

Baca: Ini Respon Sekretaris TKN Terkait Hoaks Pelajaran Agama Dihapus Jika Jokowi Terpilih

Lebih jauh TKN juga mendorong Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersikap sama untuk melaporkan pelakunya ke pihak kepolisian dan penegak hukum pelakunya.

"Jika pelaku yang berbaju PKS ini memang bukan kader PKS, PKS sendiri harus berani melaporkan ke pihak kepolisian dan penegak hukum pelakunya," ucapnya.

"Seharusnya PKS juga merasa dirugikan dengan cara-cara Ibu itu karena telah mencoreng mereka yang telah berkomitmen untuk tidak kampanye hoaks dan bohong," tegasnya.

Mengutip Kompas.com, diberitakan kampanye hitam yang menyebar fitnah kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin kembali terjadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved