Pilpres 2019
TKN: Dalam Situs Gerindra, Prabowo Pernah Tegaskan Tak Berikan Kucuran Dana untuk Pilgub DKI 2012
Pernyataan Prabowo itu terjadi saat mengunjungi Solo Techno Park, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 14 April 2012 lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menepis tudingan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo tentang keuntungan pengelolaan lahan yang dimiliki sang ketum, Prabowo Subianto, salah satunya dipakai untuk biaya kampanye Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI Jakarta 2012.
Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, Calon Presiden 02 yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sendiri telah membantah tudingan kadernya tersebut.
Hal itu kata politikus Golkar itu, bisa dilihat di jejak digital dalam laman Partai Gerindra, dimana memuat pernyataan Prabowo tidak memberikan kucuran dana untuk Pilgub DKI waktu itu.
"Pak Prabowo pernah menyatakan dalam website resminya Gerindra bahwa dia tidak memberikan kucuran dana untuk Pilgub DKI waktu itu," tegas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini kepada Tribunenws.com, Rabu (20/2/2019).
Pernyataan Prabowo itu terjadi saat mengunjungi Solo Techno Park, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 14 April 2012 lalu.
Dalam kesempatan itu Prabowo membantah kedua pasangan itu mendapatkan kucuran dana yang cukup besar darinya. http://partaigerindra.or.id/2012/05/30/pilkada-dki-jakarta-gerindra-optimistis-menang.html
"Jangan berkomentar kemana-mana. Tak elok mengungkit masa lalu yang justru dibantah sendiri oleh Pak Prabowo," jelas Ace.
Karena itu menurtu Ace, tidak perlu diungkit-ungkit lagi soal Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang lalu.
Baca: Pengamat: Jika Kedepankan Infrastruktur, Ekonomi Indonesia Berpotensi Jadi Raja
Apalagi semua orang tahu bahwa yang berkontribusi terhadap kemenangan Jokowi - Ahok waktu itu.
"Bukan hanya Gerindra saja. Ada peran partai lain, seperti PDIP dan kader-kadernya. Ada rakyat yang menjual baju kotak-kotak waktu," ujar Ace.
Sebelumnya Waketum Gerindra Edhy Prabowo menyayangkan sikap Jokowi yang menyerang pribadi Prabowo dalam debat ke dua yang berlangsung di Hotel sultan, Jakarta, pada Minggu malam, (17/2/2019). Serangan pribadi yang dimaksud yakni saat Jokowi menyinggung Hak Guna Usaha (HGU) tanah negara oleh Prabowo di Kalimantan dan Aceh. Padahal sesuai aturan para kontestan dilarang menyinggu masalah pribadi dalam debat.
"Pertama, kami sangat menyayangkan dalam perdebatan kemarin Pak Jokowi menyerang sisi pribadi Pak Prabowo tentang kepemilikan lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Padahal, KPU melarang bila perdebatan menyerempet sisi pribadi," ujar Edhy, Rabu, (20/2/2019).
Menurut Edhy, lahan yang dikelola Prabowo di Aceh dan Kalimantan seperti yang dituduhkan Jokowi itu merupakan milik negara dan dapat diambil kapan saja. Lahan tersebut di kelola Prabowo setelah bersengketa dengan pihak asing.
"Pak Prabowo rela pasang badan mengelola lahan dengan segala keterbatasan, karena Beliau tak ingin lahan luas tersebut dikelola oleh pihak asing. Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, sangat mengerti sejarah pengorbanan Pak Prabowo ini," katanya.
Baca: Eva Sebut Keuntungan HGU Digunakan Untuk Iklan Prabowo
Edhy mengatakan selama ini pengelolaan lahan tersebut memberikan kontribusi besar pada masyarakat sekitar. Selain banyak warga yang dipekerjakan, juga banyak anak yang disekolahkan.