Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Prabowo Unggul di Kalangan Terpelajar, TKN: Mahasiswa Jiwa Oposisinya Kencang

Menurut Arsul bila kalangan terpelajar yang dimaksud adalah pelajar yang sudah memiliki hak pilih, hal itu sangat wajar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Anggota Komisi III DPR fraksi PPP, Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengaku tidak heran dengan hasil survei LSI Denny JA bahwa Prabowo-Sandi unggul di kalangan terpelajar. 

Menurut Arsul bila kalangan terpelajar yang dimaksud  adalah pelajar yang sudah memiliki hak pilih, hal itu sangat wajar. Karena usia usia pelajar memiliki jiwa oposisi yang tinggi.

"Artinya SMA sudah kelas 2, kelas 3, kuliah serta yang sudah sarjana itu memang jiwa oposisi ya lebih kencang, jiwa oposisi nya itu lebih banyak," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (8/2/2019).

Arsul yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PPP itu mengatakan survei di negara manapun hasilnya tidak akan jauh berbeda, termasuk di Amerika Serikat sekalipun.

"Artinya kalau kepala pemerintahan nya itu berkontestasi lagi, pasti yang namanya kalangan terpelajar itu juga punya kecenderungan untuk mencoba berfikir alternatif," katanya.

Baca: KPU Gelar FGD Bagi Panelis Matangkan Materi Debat Kedua

Namun menurutnya, ada situasi yang berbeda di Indonesia. Kalangan terpelajar yang jumlahnya mencapai 12 peren itu justru yang lebih tinggi eksepresi ujaran kebencian dan hoaks, ketimbang masyarakat di pedesaan.

"Yang 12 persen itu tingkat ekspresi hoaks dan ujaran kebencian nya itulah yang justru cukup tinggi ya, dibandingkan dengan katakanlah masyarakat kita yang ada di pedesaan, dan kemudian yang tingkat pendidikan formal nya di bawah perguruan tinggi," pungkasnya.

‎Sebelumnya, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul atas Jokowi-Ma'ruf di kantong suara pemilih pelajar.

Hasil itu terlihat dari survei LSI yang yang dilakukan 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden.

"Dukungan Prabowo-Sandi pada kantong pemilih terpelajar mencapai 44,2 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf pada pemilih ini sebesar 37,7 persen," kata Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).

Adjie menambahkan, meski Prabowo-Sandi unggul 10 persen terhadap Jokowi-Ma'ruf, masih terdapat 18,1 persen pemilih terpelajar yang belum menentukan pilihan.

"Pemilih terpelajar cukup penting karena kemampuan memengaruhi opini publik," kata Adjie.

Selain itu, ia mengatakan ada tiga faktor kenapa suara Prabowo unggul dari Jokowi di kantong suara terpelajar.

Baca: Di Alun-alun Cianjur, Jokowi Beli Lukisan Kakek Tertawa Senilai Rp 10 Juta

"Memang pemilih terpelajar adalah pemilih yg umumnya lebih kritis terhadap kedua capres. Mereja lebih banyak membaca, mengevaluasi apa yang telah dikerjakan oleh kedua capres. Mereka umumnya lebih banyak melihat apa yan dikerjakan oleh kedua capres," ungkap Adjie.

Faktor lain, kata Adjie, yakni pemilih kaum terpelajar umumnya lebih banyak terinformasi oleh apa yang telah dicapai oleh pemerintaha Jokowi selama 5 tahun, sehingga mereka lebih mudah mengevaluasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved