Pilpres 2019
Akademisi: Serangan Jokowi Tak Membabi Buta Seperti Pesaingnya Lakukan Selama Ini
Leo Agustino menilai tidak ada salahnya Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengubah strategi kampanye dari bertahan menjadi menyerang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Leo Agustino menilai tidak ada salahnya Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengubah strategi kampanye dari bertahan menjadi menyerang.
Apalagi menurut Leo Agustino, serangan Jokowi kepada lawannya bukan membabi buta tanpa arah yang tepat.
"Selama ini kita lihat Jokowi hanya bertahan. Kali ini, saya kira, tak ada salahnya dia menyerang. Toh serangan Pak Jokowi tidak membabi buta seperti pesaingnya lakukan selama ini," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Senin (4/2/2019).
Baca: KPK Harap Polda Metro Jaya Bekerja Maksimal Tuntaskan Kasus Penganiayaan Dua Penyelidik KPK
Leo Agustino pun tidak melihat adanya ketakutan di balik berubahnya strategi Jokowi yang terlihat lebih agresif menyerang tersebut.
Bahkan dia tidak melihat adanya ketakutan terkait elektabilitas yang tidak meningkat di balik strategi Jokowi menyerang.
Karena dia tidak melihat survei-survei menunjukkan penurunan elektabilitas Jokowi.
Baca: Bamsoet Minta Musisi Dialog dengan DPR Terkait Polemik RUU Permusikan
"Seperti Saya katakan sebelumnya, serangan tersebut tidak ada kaitanya dengan ketakutan," jelas Leo Agustino.
Perubahan ini menurut dia, lebih pada strategi berpolitik.
Apalagi debat kedua sudah semakin dekat.
"Boleh jadi ini salah satu dari strateginya atau persiapannya untuk menghadapi 17 Februari yang akan datang," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi merespons satu per satu pernyataan dan tudingan yang sebelumnya sempat dilontarkan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ia menyindir pihak-pihak yang menebar pesimisme dengan menyebut Indonesia akan bubar dan punah dalam waktu dekat.
Baca: Lieus Sungkharisma Beberkan Kronologi Tidak Diizinkan Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang
Jokowi menilai narasi itu hanya menggiring masyarakat pada pesimisme.
Jokowi juga menyinggung sejumlah hoaks yang disebarkan oleh kubu oposisi.
Misalnya hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos yang sempat dikicaukan oleh Wakil Sekjen Andi Arief di akun Twiter-nya.