Pilpres 2019
KPU Koordinasi dengan Polri Antisipasi Massa Pasangan Capres-Cawapres Saat Pengambilan Nomor Urut
"Koordinasi dengan polri akan dibagi dua kelompok massa, sehingga dapat diminimalisir potensi gesekan antar pendukung,"
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI bekerjasama dengan instansi Polri melakukan pengamanan saat pengambilan nomor pasangan calon presiden-calon wakil presiden, pada 21 September 2018.
Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan memperkirakan akan terjadi pengumpulan massa dari masing-masing kandidat saat pengundian nomor urut pasangan calon.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi Polri, nantinya kelompok massa akan dibagi menjadi dua area.
Baca: Otto Hasibuan Berharap Kasus Rizal Ramli Tidak Perlu Dibawa ke Ranah Hukum
Cara ini untuk mengantisipasi gesekan antar kelompok massa yang datang ke KPU.
"Koordinasi dengan polri akan dibagi dua kelompok massa, sehingga dapat diminimalisir potensi gesekan antar pendukung," kata Wahyu, Senin (17/9/2018).
Namun, dia mengaku, belum bisa menjelaskan secara detil mekanisme terkait penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon.
Saat ini masih dibahas secara internal KPU.
Baca: SBY Sebut Pemerintahan Sekarang Kemas Ulang Program-program di Zamannya
Hanya saja, pihaknya akan mengacu pendaftaran pasangan capres-cawapres pada 10 Agustus 2018. Pada saat itu hanya 170 orang dari masing-masing pihak yang masuk ke area gedung KPU.
50 orang diantaranya, meliputi pimpinan dan elit partai, ikut ke dalam gedung menemani pasangan calon mendaftarkan diri.
Sementara itu, sisanya, akan berada di tenda tamu yang telah disiapkan di halaman parkir KPU.
Adapun, pada saat pengundian nomor urut nanti, dia memprediksi hanya 200 orang saja yang bisa masuk ke KPU.
Baca: ICW Sebut Angka Kasus Korupsi di Era Pemerintahan Jokowi Tetap Tinggi
"Kalau waktu pendaftaran sekitar 170 orang, mungkin nanti 200 orang. Massa pendukung dan lain-lainnya itu tentu dipersilahkan datang ke KPU tapi di luar. Mekanisme terperincinya masih dalam proses penggodokan," kata Wahyu.