Pilkada Serentak 2020
Wapres Ma'ruf Amin: Pilkada Serentak Jangan Jadi Gelombang Baru Penyebaran Covid-19
Ma'ruf memahami bahwa pencoblosan di TPS bisa menimbulkan kerumunan dan potensi menciptakan klaster baru.
"Dan kalau e-rekap itu diatur eksplisit dalam Undang-Undang, Pemilu kita menjadi ramah lingkungan. Tidak perlu kertas-kertas yang banyak itu, aman Covid-19," lanjutnya.
Di Jayapura, Mendagri Tito Karnavian meminta protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam proses tahapan Pilkada Serentak 2020.
Acara kampanye juga diminta dibatasi hanya untuk 50 orang.
"Saat kampanye nggak boleh ada kampanye akbar, kampanyenya kalau di ruangan saya sudah sampaikan ke ketua KPU maksimal 50 dan tidak boleh ada konvoi di luar, tidak boleh ada konvoi rame-rame di luar," kata Tito saat melakukan rapat koordinasi kesiapan Pilkada dengan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, KPU Papua, Bawaslu Papua, dan Forkopimda Provinsi Papua di Jayapura.
Tito menjelaskan 50 orang yang terlibat kampanye itu harus tetap menjaga jarak. Selain itu, Tito mengingatkan para paslon dan pendukungnya tak melakukan konvoi.
"Ini penting karena masa kampanye merupakan masa rawan juga, Bawaslu dengan adanya tulisan aturan itu, dia tinggal ngelihatin saja, 50 orang nggak nih, lewat 50 orang semprit, pelanggaran," katanya.
"Ada konvoi oleh pasangan calon ramai-ramai naik motor, naik truk gini-gini panggil kontestannya pelanggaran, periksa, sehingga nggak akan terjadi pengumpulan kerumunan masyarakat di setiap tahapan yang tidak bisa jaga jarak," ujar dia.
Menurut Tito, kampanye virtual ini bisa jadi lebih efektif daripada kampanye di lapangan. Dia lantas bicara soal pengalamannya menjadi pembicara dan disaksikan belasan ribu orang.
"Kadang-kadang virtual ini lebih efektif, nah, Pak, di tempat kami nggak ada sinyal, gimana? Tantangan untuk EO. Saya pernah menjadi pembicara pada waktu ultah Pemuda Muhammadiyah itu melalui Zoom 600 lebih tapi dia live streaming ke YouTube, Instagram, Twitter, social media ternyata yang mendengar saya bicara itu lebih dari 12 ribu orang," imbuh Tito.(tribun network/den/denis)