Pertamina Siap Jadi Pemenang di Masa Depan
Ajang energi terbesar Pertamina Energy Forum 2019 (PEF 2019) berakhir pada Rabu (27/11) dengan menyuguhkan beragam informasi dan diskusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA, 27 November 2019 – Ajang energi terbesar Pertamina Energy Forum 2019 (PEF 2019) berakhir pada Rabu (27/11) dengan menyuguhkan beragam informasi dan diskusi dari berbagai pelaku industri.
Melalui PEF 2019, PT Pertamina (Persero) menegaskan akan terus beradaptasi terhadap perkembangan baru untuk menjadi pemenang di masa depan.
Baca: Dampingi Ahok yang Kini Jadi Bos Pertamina, Penampilan Puput Nastiti Devi Pakai Gelang 10 Jutaan!
Dengan tema "Driving Factors: What will Shape the Future of Energy Business”, PEF 2019 tahun ini banyak membahas mengenai transformasi bisnis energi dari berbasis fosil menuju ke energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), menyatakan PEF 2019 juga banyak membahas mengenai isu-isu seputar energi dari sudut pandang availability, affordability, accessability, acceptability dan sustainability.
“Transisi energi sedang terjadi dan tidak dapat dihentikan, yaitu transformasi dari bahan bakar fosil menuju ke energi baru terbarukan dan energi bersih,” kata Dharmawan dalam sambutannya saat menutup PEF 2019.
Dengan fakta ini, menurut Dharmawan, Pertamina terus beradaptasi dalam melakukan transisi energi akan terus membangun dialog dengan pemerintah maupun semua stakeholder.
“Pertamina terus beradaptasi terhadap perkembangan baru untuk menjadi pemenang di masa depan,” katanya.
Dharmawan menambahkan Pertamina berkomitmen penuh untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang kompetitif, mencapai target yang dimandatkan oleh pemerintah dan menembus predikat Fortune 100 pada 2026.
Sementara itu, Heru Setiawan, Direktur Perencanaan, Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, mengatakan transformasi energi, siap tidak siap harus dihadapi, termasuk oleh Pertamina. Untuk menghadapi itu ada tiga skenario yang bisa dijalankan. Pertama, menjalankan bisnis seperti biasa. Kedua, menangkap keinginan pasar. Ketiga, menjalankan bisnis yang paling ramah lingkungan.
Heru mengatakan siap atau tidak siap Pertamina akan melakukan transformasi energi. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan rencana jangka panjang yang disesuaikan dengan kondisi dan perilaku konsumen.
“Inilah yang Pertamina akan lakukan untuk tetap bertumbuh untuk rakyat dan juga sebagai perusahaan. Kami harus menyeimbangkan antara menjaga mandat dan menjalankan misi sebagai perusahaan bisnis,” katanya.
Menurut Heru, Pertamina membuat strategi bisnis jangka panjang Pertamina akan menyesuaikan pada enam tren perubahan di sektor energi dunia.
Baca: Ahok jadi Komut Pertamina, Ilham Bintang: Ahok seperti Anak Emas, Duduk Dikelilingi Baby Sitter
Keenam tren tersebut adalah dekarbonisasi, konsumerisasi, elektrifikasi, desentralisasi, digitalisasi dan integrasi.
“Ini semua yang kami pertimbangkan untuk membuat rencana bisnis. Kami juga melihat ada disrupsi. Terkait ini kami membagi empat, ekonomi makro, regulasi, pelanggan dan kompetisi serta teknologi. Berdasarkan ini kami lihat ada disrupsi yang kami pertimbangkan,” ungkap Heru.
Untuk menghadapi transisi energi, Pertamina telah melakukan berbagai upaya, mulai dari melakukan penelitian untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik hingga konversi kilang minyak agar bisa mengolah minyak sawit mentah menjadi bahan bakar.