Pendidikan Profesi Guru
6 Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025
Contoh Tugas Refleksi Modul Pendidikan Profesi dan Praktik Topik 1-8, PPG Kemenag 2025 lengkap dengan dengan panduan komponen yang harus dicantumkan.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kementerian Agama RI (Kemenag) Batch 3 tahun 2025 memasuki fase penting dengan pelaksanaan Modul 3 Pendidikan Profesi dan Praktik (PPP), yang berlangsung mulai tanggal 24 September-3 Oktober 2025.
Modul Pendidikan Profesi dan Praktik PPG Kemenag adalah modul yang menekankan pada refleksi mendalam terhadap pengalaman belajar dan praktik mengajar.
Salah satu komponen utama dalam modul ini adalah tugas refleksi modul PPP PPG Kemenag 2025 yang dirancang untuk menggali kesadaran profesional guru, menghubungkan teori dengan praktik, serta menumbuhkan komitmen terhadap nilai-nilai etik dan spiritual dalam pendidikan.
Tugas refleksi modul Pendidikan Profesi dan Praktik PPG Kemenag bukan sekadar laporan naratif, melainkan bentuk kontemplasi kritis yang menunjukkan bagaimana guru memahami peran dirinya sebagai pendidik yang transformatif di lingkungan madrasah.
Dalam video pembelajaran resmi yang diunggah oleh instruktur PPG Kemenag dijelaskan bahwa tugas refleksi Modul 3 harus mencerminkan tiga aspek utama: pengalaman belajar selama mengikuti PPG, penerapan nilai-nilai moderasi beragama dalam praktik pembelajaran, serta rencana tindak lanjut untuk peningkatan kualitas diri dan institusi.
Guru diminta untuk menyusun tugas refleksi dalam bentuk esai naratif yang sistematis, mencakup identifikasi tantangan, analisis solusi, dan penegasan komitmen terhadap profesionalisme dan integritas.
Penekanan pada nilai-nilai spiritual, seperti keikhlasan, tanggung jawab, dan keteladanan, menjadi ciri khas refleksi dalam konteks PPG Kemenag yang berbasis keagamaan.
Contoh tugas refleksi modul Pendidikan Profesi dan Praktik PPG Kemenag yang baik, sebagaimana ditunjukkan dalam video, memuat pengalaman konkret guru saat menerapkan strategi pembelajaran aktif di kelas.
Misalnya penggunaan pendekatan saintifik dalam mata pelajaran Fikih atau integrasi nilai-nilai kebangsaan dalam pembelajaran Akidah Akhlak.
Guru juga diharapkan mampu menunjukkan bagaimana proses PPG telah mengubah cara pandang mereka terhadap peserta didik, peran teknologi, dan pentingnya kolaborasi lintas disiplin.
Refleksi yang kuat tidak hanya menggambarkan keberhasilan, tetapi juga mengakui kekurangan dan menyusun strategi perbaikan yang realistis dan berdampak.
Baca juga: 7 Contoh Tugas Mandiri Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025
Pendekatan reflektif yang mendalam, Modul 3 PPP PPG Kemenag 2025 menjadi ruang penting bagi guru untuk meneguhkan identitas profesionalnya, memperkuat kompetensi pedagogik, dan merancang langkah nyata menuju pembelajaran yang lebih bermakna dan inklusif.
Tugas refleksi ini sekaligus menjadi cerminan bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembelajar sepanjang hayat yang terus tumbuh dalam nilai, pengetahuan, dan pengabdian.
Contoh Tugas Refleksi Modul Pendidikan Profesi dan Praktik Topik 1-8, PPG Kemenag 2025
TUGAS REFLEKSI
MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (PPP) PPG Kemenag 2025
Nama :
NIM :
LPTK :
B. Studi Sertifikasi :
INSTRUKSI TUGAS
Dari modul yang Anda pelajari, silakan:
- Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
- Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
- Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
- Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
- Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
1. Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
(Topik 2: Pengembangan Materi Pembelajaran)
Topik yang menurut saya sangat menarik dalam konteks pengembangan pembelajaran PAI adalah Topik 2: Pengembangan Materi Pembelajaran.
Materi puasa untuk kelas V SD, meskipun terlihat sederhana, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi materi yang menarik dan bermakna.
Deskripsi materi ini meliputi pemahaman dasar tentang pengertian puasa Ramadan sebagai salah satu rukun Islam, syarat wajib dan syarat sah puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta hikmah dan keutamaan ibadah puasa.
Pengembangan materi ini dapat diperkaya dengan kisah-kisah inspiratif tentang keutamaan berpuasa, contoh-contoh perilaku terpuji yang dapat dilatih selama Ramadan, serta penjelasan ilmiah sederhana tentang manfaat puasa bagi kesehatan.
Selain itu, materi juga dapat menyentuh nilai-nilai sosial yang terkandung dalam ibadah puasa, seperti empati terhadap sesama yang kurang beruntung dan pentingnya berbagi.
Baca juga: 5 Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik Fikih Topik 1-8, PPG Kemenag 2025
2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
Implementasi materi puasa di kelas V SD seringkali terbatas pada penyampaian informasi secara verbal dan penugasan hafalan rukun dan syarat puasa.
Analisis menunjukkan bahwa pendekatan ini kurang efektif dalam menumbuhkan pemahaman yang mendalam dan internalisasi nilai-nilai puasa.
Penerapan materi yang lebih efektif seharusnya melibatkan metode pembelajaran yang aktif dan kontekstual.
Misalnya, guru dapat menggunakan studi kasus tentang anak-anak yang tetap bersemangat berpuasa meskipun menghadapi tantangan, atau simulasi berbagi makanan dengan teman sebagai wujud empati.
Penggunaan media visual seperti gambar atau video pendek tentang aktivitas Ramadan juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa.
Selain itu, penting untuk mengaitkan materi puasa dengan pengalaman sehari-hari siswa, seperti bagaimana mereka menahan diri dari bermain saat berpuasa atau berbagi makanan dengan keluarga.
3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
Pengalaman praktis saya menunjukkan bahwa ketika materi puasa disampaikan hanya melalui ceramah dan penugasan hafalan, siswa cenderung pasif dan kurang termotivasi.
Mereka mungkin hafal syarat dan rukun puasa, tetapi pemahaman tentang hikmah dan nilai-nilai di baliknya kurang mendalam.
Sebaliknya, ketika saya mencoba menggunakan metode bercerita tentang tokoh-tokoh Islam yang gigih berpuasa atau mengajak siswa berdiskusi tentang perasaan mereka saat menahan lapar dan haus, respons siswa jauh lebih positif.
Mereka menjadi lebih antusias untuk bertanya dan berbagi pengalaman.
Penggunaan gambar dan video tentang kegiatan Ramadan di berbagai belahan dunia juga membantu mereka memahami bahwa puasa adalah ibadah universal yang memiliki dimensi sosial dan spiritual yang kaya.
Pengalaman ini mendukung pentingnya pengembangan materi yang tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif dan kontekstual.
4. Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
Tantangan utama dalam menyampaikan materi puasa kepada siswa kelas V SD adalah menjaga fokus dan minat mereka, terutama saat mereka sedang berpuasa.
Beberapa siswa mungkin merasa lemas atau kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran.
Tantangan lainnya adalah mengatasi pemahaman yang keliru atau mitos tentang puasa yang mungkin mereka dengar dari lingkungan sekitar.
Hikmah yang saya dapatkan adalah pentingnya kesabaran dan kreativitas dalam menyampaikan materi.
Menggunakan berbagai metode dan media yang menarik, memberikan contoh-contoh konkret, dan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa dapat membantu mengatasi tantangan ini.
Selain itu, memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa yang berpuasa juga sangat penting untuk menjaga semangat mereka.
Saya juga belajar bahwa pemahaman yang mendalam tentang hikmah puasa akan lebih tertanam jika siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya menjadi pendengar pasif.
5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
Rencana aksi penerapan materi puasa untuk kelas V SD akan meliputi beberapa hal.
Pertama, saya akan mengembangkan media pembelajaran visual yang menarik, seperti infografis tentang rukun dan syarat puasa, serta video pendek tentang kisah-kisah inspiratif seputar Ramadan.
Kedua, saya akan merancang kegiatan pembelajaran yang interaktif, seperti diskusi kelompok tentang hikmah puasa, simulasi berbagi makanan, atau membuat peta konsep tentang hal-hal yang membatalkan puasa.
Ketiga, saya akan mengaitkan materi puasa dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil 'Alamin, seperti empati, berbagi, dan kesederhanaan.
Keempat, saya akan menggunakan asesmen formatif untuk memantau pemahaman siswa secara berkala, misalnya melalui pertanyaan lisan atau lembar kerja sederhana.
Terakhir, saya akan berkolaborasi dengan orang tua untuk memberikan dukungan dan penguatan di rumah terkait ibadah puasa yang dilakukan siswa.
Adapun contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 lainnya dapat dilihat pada link berikut:
Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025: KLIK
Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025: KLIK
Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025: KLIK
Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025: KLIK
Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025: KLIK
(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.