Sabtu, 4 Oktober 2025

Ahmad Fikri Terpilih sebagai Ketua Umum JSIT Indonesia Periode 2025-2029

JSIT Indonesia sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VI pada tanggal 24-27 Juli 2025, di Claro Hotel and Convention, Makassar

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Ahmad Fikri terpilih sebagai Ketua Umum JSIT Indonesia periode 2025–2029, menggantikan Fahmi Zulkarnain. Ia terpilih dalam kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) VI pada tanggal 24-27 Juli 2025, di Claro Hotel and Convention, Makassar, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VI pada tanggal 24-27 Juli 2025, di Claro Hotel and Convention, Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara yang berlangsung selama 4 hari ini dihadiri oleh lebih dari 1.200 peserta perwakilan pengurus JSIT dari seluruh provinsi di Indonesia serta para tokoh pendidikan nasional.

Puncak kegiatan Munas VI ini adalah pemilihan Ketua Umum JSIT Indonesia periode 2025–2029.

Setelah melalui proses musyawarah dan pemungutan suara yang demokratis, Ahmad Fikri  resmi terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan Fahmi Zulkarnain.

Dalam orasi perdananya sebagai ketua umum terpilih, Ahmad Fikri menyampaikan visi dan arah gerak JSIT Indonesia empat tahun ke depan.

Ia menegaskan pentingnya bersungguh-sungguh dalam setiap keadaan dan menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.

“Kami adalah pelayan bagi segenap anggota JSIT. Atas dukungan saudara semua, kita bisa bergerak. Mari kita selalu menguatkan ikatan hati kita, sehingga tujuan besar kita dalam dakwah pendidikan bisa terwujud,” ujar Ahmad Fikri.

Selain pemilihan ketua, Munas VI juga menghasilkan berbagai keputusan strategis, termasuk penyempurnaan AD/ART organisasi, pembentukan badan-badan baru, serta penguatan jejaring nasional dan internasional dalam dunia pendidikan Islam terpadu.

Baca juga: Sekolah Swasta di Depok Sudah Gratis Duluan, Tapi Kini Kepala Sekolah Kebingungan

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli yang hadir sekaligus menutup acara ini, menyampaikan harapannya agar lulusan dari sekolah-sekolah Islam terpadu dapat menjadi bagian dari generasi profesional terhadap dinamika dunia kerja.

"Kerja-kerja profesional adalah kerja yang mengandung keindahan. Hasil-hasil kerja kita itu harus profesional, indah. Dan kerja-kerja profesional itu touching. Kita ajarkan anak didik kita melihat ciptaan Allah. Dan Allah menciptakan keindahan, warna beraneka ragam, itu untuk menyentuh manusia,” ujar Yassierli.

Munas VI JSIT Indonesia juga menjadi forum strategis untuk menyusun arah kebijakan empat tahun ke depan, memperkuat jaringan kelembagaan, serta mengukuhkan JSIT sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang berkeadaban.

Munas kali ini mengusung tema: 'Inovasi dan Kolaborasi Membangun Ekosistem Pendidikan Islam Yang Modern', yang mencerminkan komitmen JSIT dalam mencetak generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved