Selasa, 7 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Halaman 224 Aktivitas 2: Nilai dari Suatu Cerita

Kunci jawaban Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas 8 halaman 224 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 2 tentang nilai dari suatu cerita.

Canva/Tribunnews
GRAFIS MAPEL PAI - Grafis Mapel PAI dibuat menggunakan Canva Premium pada Selasa (22/7/2025). Simak kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 8 halaman 224 Kurikulum Merdeka. 

TRIBUNNEWS.COM – Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti materi tentang nilai dari suatu cerita merupakan ilmu yang perlu siswa kelas 8 SMP dalami.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian cerita adalah sebuah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, misalnya peristiwa, kejadian, dan sebagainya.

Sementara, nilai adalah suatu poin penting atau harga atau ukuran untuk menentukan suatu hal.

Maka nilai dari cerita adalah suatu poin penting yang ada dalam suatu cerita.

Pada buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 224 karangan Tatik Pudjiani dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2021, siswa diminta untuk mengerjakan soal pada Aktivitas 2.

Pada Aktivitas 2, tersedia tugas tentang menilai suatu cerita.

Siswa diminta memberikan nilai-nilai terhadap cerita yang disajikan pada buku.

Kunci jawaban PAI Budi Pekerti kelas 8 halaman 224 pada soal Aktivitas 2 hanya digunakan sebagai referensi untuk belajar siswa di rumah.

Berikut Tribunnews merangkum kunci jawaban buku PAI Budi Pekerti kelas 8 halaman 224 pada soal Aktivitas 2.

Baca juga: 35 Soal ANBK SMP 2025 Literasi Membaca Kelas 8 dan Kunci Jawaban Asesmen Nasional

Kunci jawaban PAI Kelas 8 Halaman 224 Kurikulum Merdeka

Cerita ini dikutip dari akun callmebayu dalam situs komunitas daring Kaskus. Akun tersebut bercerita tentang pengalamannya menyaksikan dua anak penjual tisu di atas jembatan penyebrangan Jl. Setia Budi Jakarta. Dua anak itu berusia sekitar delapan tahun.

Diceritakan ada dua anak yang terlihat sedang menawarkan tisu ke seorang perempuan yang melewati jembatan penyebrangan. Satu bungkus tisu mereka jual dengan harga Rp. 2.500,-. Perempuan itu tampak menyodorkan selembar uang Rp. 10.000,- untuk membeli satu bungkus tisu. Dua anak itu sepertinya tidak memiliki uang kembalian. Mereka meminta agar dibayar dengan uang pas. Namun perempuan itu pun tidak memiliki
uang pas seperti yang diminta.

Salah satu anak itu pun bertanya ke beberapa orang di sekitar mereka. Ia mencari orang yang bisa menukar uang Rp.10.000 dengan pecahan. Belum sampai mendapatkan uang pecahan yang dicarinya, perempuan tadi bergegas pergi sambil mengatakan agar kembaliannya diambil saja. Setelah beberapa langkah berlalu datang anak satunya sambil membawa uang Rp.4000,- untuk diberikan kepada perempuan itu.

Perempuan itu sebenarnya bermaksud untuk tidak menerimanya, namun anak tadi memaksa agar ia menerima kembaliannya. Anak itu juga menyampaikan sisanya akan dikembalikan kalau ia lewat tempat itu lagi. Perempuan itu pun terpaksa menerimanya karena si anak segera berlalu meninggalkan dirinya.

Adapun pecahan Rp. 4000,- tadi didapatkan dari seorang laki-laki yang kebetulan lewat di tempat itu. Laki-laki itu diminta menunggu sebentar karena anak satunya sedang menukarkan uang Rp.10.000 itu kepada tukang parkir di bawah jembatan. Sejenak kemudian anak itu pun kembali sambil mengembalikan uang Rp. 4000,- yang diterimanya dari laki-laki itu.

Aktivitas 2

Diskusikan cerita tersebut dengan teman satu kelompok kalian.

Nilai nilai apa saja yang dapat kalian temukan dari cerita tersebut?

Bandingkan dengan kelompok lain, apakah mereka menyimpulkan nilai yang sama dengan kalian?

Baca juga: Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 Halaman 91 92 Kurikulum Merdeka Bab 1: Asesmen

Jawaban:

Setelah mendiskusikan cerita dari akun callmebayu tentang dua anak penjual tisu di jembatan penyebrangan Jl. Setia Budi, kami menemukan banyak nilai-nilai positif yang bisa dipetik, yaitu:

  • Kejujuran
    Dua anak kecil tersebut menunjukkan sikap jujur meskipun mereka dalam kondisi ekonomi yang sulit. Mereka tidak memanfaatkan situasi ketika pembeli mengatakan “kembaliannya ambil saja”, tetapi tetap berusaha mengembalikan uang tersebut.
  • Tanggung Jawab
    Anak-anak itu merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan transaksi dengan benar. Mereka tidak hanya menerima uang lalu pergi, tetapi memastikan bahwa pembeli menerima haknya.
  • Kemandirian
    Meski masih anak-anak, mereka sudah mandiri mencari uang sendiri dengan cara yang halal, yaitu berjualan tisu.
  • Kesopanan dan Etika
    Cara mereka berinteraksi dengan pembeli dan orang-orang di sekitar menunjukkan bahwa mereka memiliki sopan santun, tidak memaksa, dan tetap berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
  • Pantang Menyerah
    Salah satu anak terus berusaha menukarkan uang ke berbagai orang meski awalnya sulit. Ini menunjukkan semangat dan daya juang yang tinggi.
  • Empati dan Niat Baik
    Anak itu tetap ingin mengembalikan uang karena ia tahu itu bukan haknya, walaupun pembeli sudah mengatakan tidak usah dikembalikan. Ini menunjukkan bahwa anak tersebut bisa memahami dan menghargai milik orang lain.

Kesimpulan Diskusi:

Cerita ini memberi pelajaran bahwa kebaikan, kejujuran, dan tanggung jawab tidak tergantung pada usia atau status ekonomi.

Bahkan dari anak kecil pun kita bisa belajar bagaimana menjadi pribadi yang jujur dan bermoral tinggi.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 174: Karya Ulama Indonesia

Disclaimer:

  • Kunci jawaban hanya digunakan untuk referensi belajar anak.
  • Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
  • Sebelum melihat kunci jawaban, sebaiknya siswa sudah mengerjakan sendiri soal-soal tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved