Manfaat di Balik Imbauan Mendikdasmen Orangtua Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada alasan di balik imbauan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti agra para orang tua mengantar anak-anaknya ke sekolah pada hari pertama sekolah. 

Ada manfaat di balik pengantaran orangtua saat anak kembali ke sekolah menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah 2025.

Baca juga: Momen Unik yang Pernah Terjadi di Hari Pertama Sekolah, Anak Nangis hingga Rebutan Bangku Keramat

Menurutnya, kehadiran orangtua di hari pertama sekolah akan memberikan manfat kepada para siswa. 

Abdul Mu'ti mengatakan kehadiran orang tua pada hari pertama sekolah merupakan bentuk dukungan moral dan emosional yang penting.

Hal ini terutama bagi anak-anak yang akan memulai jenjang pendidikan baru.

“Ini nantinya akan menjadi bagian dari arah baru MPLS 2025 dimana budaya yang ingin kita bangun di satuan pendidikan adalah budaya yang ramah," kata Abdul Mu’ti melalui keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

Tak lupa Abdul Muti mengucapkan selamat mengikuti MPLS Ramah Tahun 2025, yaitu sebuah masa pengenalan yang dirancang untuk menumbuhkan semangat baru bagi seluruh murid di sekolah pilihan masing-masing," katanya.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Jakarta Macet Dimana-mana, Banyak Orangtua Antar Anaknya

"Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk meraih sukses di masa mendatang. Kepada para orangtua dan para wali murid, jangan lupa untuk mengantarkan putra-putrinya belajar di hari pertama," tambah Abdul Mu’ti.

Kemendikdasmen, kata Abdul Mu'ti, berupaya menciptakan MPLS yang ramah. 

"Kita ingin menciptakan suasana kehidupan yang saling menghormati, saling menerima, dan penuh sukacita agar anak-anak dapat meraih cita-cita mulia dalam kehidupannya," pungkasnya. 

Sebagai bentuk dukungan kebijakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan MPLS Ramah Tahun 2025.

Surat Edaran ini dilengkapi dengan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah sebagai panduan bagi satuan pendidikan untuk menyelenggarakan kegiatan yang inklusif, aman, dan bermakna.