Senin, 6 Oktober 2025

Hari Pertama Sekolah

7 Pidato Teks Amanat Pembina Upacara di Hari Pertama Sekolah 2025

Simak contoh 7 pidato teks amanat pembina upacara di hari pertama sekolah pada Senin, 14 Juli 2025. Pidato berisi pesan memotivasi dan penuh harapan.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Suci BangunDS
zoom-inlihat foto 7 Pidato Teks Amanat Pembina Upacara di Hari Pertama Sekolah 2025
smpn1sangsel.sch.id
AMANAT PEMBINA UPACARA - Upacara Bendera pada hari pertama masuk sekolah yang digelar di lapangan SMPN 1 Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Senin (17/7/2023). Simak contoh 7 pidato teks amanat pembina upacara di hari pertama sekolah pada Senin, 14 Juli 2025. Pidato berisi pesan memotivasi dan penuh harapan.

Bapak, Ibu, serta anak-anak yang berbahagia;
Setelah kemarin melalui libur panjang -kurang lebih selamat tiga minggu, akhirnya hari ini kita kembali menjalankan aktivitas sekolah seperti biasanya. Ada murid yang telah berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan di sini dan kemudian lulus, lalu ada pula murid baru.

Nah kepada segenap siswa baru, saya ucapkan "SELAMAT DATANG di SMKN Merdeka". Selamat bergabung, dan selamat menuntut ilmu di sini. Dalam beberapa hari ke depan, silakan berkeliling sekolah, kenali Bapak/Ibu guru, sapa kakak kelas kalian, dan tanyakan sesuatu yang ingin kalian ketahui.

Anak-anak yang berbahagia;
Hari ini adalah hari pertama kalian masuk sekolah, maka yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya menumbuhkan, meningkatkan, dan memantapkan motivasi belajar. 

Belajar buka hanya sekadar kegiatan membaca buku, menghafal rumus perkalian, atau sekadar merangkum materi pelajaran.

Belajar adalah aktivitas mental yang menuntut seseorang untuk mengubah perilakunya dari malas menjadi rajin, dari yang kurang baik menjadi baik, dan dari yang baik menjadi berprestasi.

Bagaimana cara kalian menyapa Bapak/Ibu guru dengan sopan, itulah yang namanya belajar, yaitu belajar bertata krama dan sopan santun.

Bagaimana caranya kalian mendengarkan penjelasan Bapak/Ibu guru di kelas, itulah yang namanya belajar, yaitu belajar menghargai orang lain.

Bagaimana caranya kalian bertanya kepada teman atau guru atas materi pelajaran yang belum dipahami, itu juga namanya belajar, yaitu belajar agar menjadi pribadi yang percaya diri.

Anak-anak yang bapak sayangi;
Setiap orang itu akan terus belajar dan ingin berada dalam kondisi belajar, begitu juga dengan bapak dan ibu guru, sejatinya belajar itu sepanjang hayat, belajar dimulai dari kita dilahirkan hinggalah nanti kita dikubur di liang lahat.

Bila kita melihat sawah yang ditanami padi, maka sebelum padi itu ditanam lahannya pasti digemburkan terlebih dahulu, diberi pupuk, dan juga dibersihkan dari sampah-sampah yang mengganggu.

Ketika lahannya sudah gembur dan airnya sudah cukup, barulah para petani menanam padi. Sesudah padi ditanam, apakah lantas ditinggal saja hingga panen?

Mengapa para petani begitu bersungguh-sungguh merawat padi? Karena mereka ingin mendapatkan padi dengan kualitas terbaik yang bisa laku dijual.

Anak-anak yang bapak banggakan;
Mirip seperti padi, sebenarnya kisah kalian juga demikian. Kalian datang ke sekolah ini sebelumnya sudah diberi sarapan oleh Ayah dan Ibu di rumah, diberi uang jajan, dipakaikan seragam yang bersih, rapi dan sudah disetrika, dibelikan tas, sepatu, bahkan disiapkan pula bekal jikalau nanti merasa lapar di sekolah.

Tahukah kalian apa harapan dari orang tua kalian sehingga repot-repot menyiapkan segala sesuatu untuk sekolah kalian?

Harapan mereka tiada lain dan tiada bukan ialah untuk kesuksesan kalian. Seperti halnya padi yang berkualitas, orang tua dan guru punya harapan agar kalian juga menjadi seorang generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter mantap.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved