Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 225: Sikap Zuhud di Kehidupan Sehari-hari
Berikut kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 225: Sikap Zuhud di Kehidupan Sehari-Hari
TRIBUNNEWS.COM – Simak kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 225, karangan Abd. Rahman, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2021.
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 218 terdapat latihan soal Aktivitas 7.6.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 225 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 225: Sikap Zuhud di Kehidupan Sehari-Hari .
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 225
Aktivitas 7.6
Buatlah dua contoh yang mencerminkan sikap zuhud dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
Berikut dua contoh sikap zuhud dalam kehidupan sehari-hari:
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 222: Sikap Malu di Kehidupan Sehari-Hari
1. Seorang Pegawai Rendah Hati di Kota Besar
Dina adalah seorang pegawai administrasi di sebuah instansi pemerintah di kota besar. Setiap pagi, ia berangkat menggunakan sepeda, melewati jalanan yang ramai dengan mobil-mobil mewah dan gedung-gedung tinggi.
Gaji yang ia terima tidak besar, namun cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Meski memiliki kesempatan untuk mengajukan pinjaman dan membeli barang-barang modern seperti rekan kerjanya, Dina memilih untuk hidup sederhana.
Ia tinggal di rumah kontrakan kecil bersama ibunya yang sudah lanjut usia. Setelah pulang kerja, Dina sering menyisihkan waktu untuk mengajar anak-anak di lingkungannya yang tidak mampu membayar les. Ia tidak pernah memungut biaya, dan malah sering membeli buku tulis dan alat tulis dari uang pribadinya.
Dalam kesehariannya, Dina tidak tertarik memperbarui ponselnya ke versi terbaru, tidak mengikuti tren fashion, dan tidak merasa iri melihat gaya hidup teman-temannya yang sering bepergian dan memamerkan belanjaannya di media sosial.
Ia justru merasa tenang dan puas dengan apa yang dimilikinya. Bagi Dina, kebahagiaan bukan terletak pada banyaknya harta, tapi pada rasa cukup dan ketenangan hati. Ia yakin bahwa hidup bukan untuk sekedar mengumpulkan barang, melainkan untuk memberi manfaat pada sesama.
Sikap zuhud Dina terlihat dari kesederhanaannya yang bukan karena terpaksa, tetapi karena kesadaran dan pilihan hati. Ia tidak menolak harta, tetapi tidak menjadikan harta sebagai tujuan utama dalam hidup. Ia terus bekerja keras, namun tetap menjaga jarak dari kemewahan dunia yang bisa melalaikan.
2. Petani Tua di Lereng Gunung
Pak Raji adalah seorang petani tua yang tinggal di sebuah desa di lereng gunung. Hidupnya sangat sederhana.
Ia menggarap sawah kecil miliknya sendiri, menanam sayuran dan padi secukupnya. Setiap panen, ia hanya mengambil hasil untuk kebutuhan keluarganya, dan sisanya dibagikan kepada tetangga atau dijual dengan harga murah di pasar.
Meski hidupnya tergolong sederhana, banyak orang dari kota datang menawarinya uang besar agar ia menjual tanahnya untuk dijadikan vila atau tempat wisata. Tanah Pak Raji memang terletak di lokasi strategis yang indah dan sejuk.
Namun, ia selalu menolak tawaran tersebut. Ia tidak tertarik pada iming-iming uang banyak, karena merasa apa yang dimilikinya sudah lebih dari cukup.
Dalam kesehariannya, Pak Raji dikenal sangat dermawan. Ia sering membantu warga lain tanpa pamrih, bahkan ketika sendiri tidak memiliki banyak.
Ia tidak menyimpan banyak harta, tidak menumpuk makanan atau uang, dan tidak pernah berpikir untuk hidup mewah. Setiap hari ia mengisi waktunya dengan bekerja di ladang, shalat berjamaah di mushola kecil, dan membantu kegiatan sosial desa.
Sikap zuhud Pak Raji tampak jelas dalam keputusannya untuk mempertahankan kesederhanaan hidup meskipun ada kesempatan untuk menjadi kaya.
Ia tidak tertarik pada kemewahan duniawi yang hanya bersifat sementara. Fokus hidupnya adalah pada kebermanfaatan, kedekatan dengan Allah, dan hidup damai bersama masyarakat sekitarnya.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.