Minggu, 5 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 8 Halaman 169 Kurikulum Merdeka Bab 8: Wawasan Tambahan

Berikut ini kunci jawaban Akidah Akhlak Kelas 8 Halaman 169 Kurikulum Merdeka Bab 8: Wawasan Tambahan.

Canva/Tribunnews.com
GRAFIS KUNCI JAWABAN - Template kunci jawaban Akidah Akhlak kelas 8 halaman 169 Kurikulum Merdeka yang dibuat pada Kamis (12/6/2025) di aplikasi Canva Premium. Simak kunci jawaban Akidah Akhlak kelas 8 halaman 169. . . 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Akidah Akhlak kelas 8 Halaman 169 Kurikulum Merdeka

Halaman tersebut terdapat pada Bab 8 yang berjudul Membiasakan Akhlak Terpuji. 

Kunci jawaban Akidah Akhlak kelas 8 Halaman 169 terdapat pada buku Guru Akidah Akhlak untuk MTS Kelas 7 Kurikulum Merdeka karangan Yusyuf Hasyim dkk. yang diterbitkan Kementerian Agama tahun 2020.  

Pada halaman 169 siswa diminta untuk mengerjakan soal Wawasan Tambahan. 

Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 8 Halaman 169

Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 15 Kurikulum Merdeka Bab 1: Mari Belajar Menganalogikan!

1.  Haruskah kita berhusnudzan kepada orang yang jelas-jelas kita ketahui perilakunya jelek
dan suka menipu? Bagaimanakah sikap kita seharusnya?

2. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap tahun baru saka umat Hindu merayakan Hari
Raya Nyepi.

Pada hari itu umat Hindu diwajibkan untuk menyepi tidak melakukan aktivitas seperti biasanya.

Bagaimanakah pendapatmu apabila ada saudaramu Muslim yang tetap mengumandangkan adzan dengan pengeras suara pada hari raya Nyepi?

Berilah alasanmu! 

Kunci Jawaban

1. Tidak. Berhusnudzan (berprasangka baik) seharusnya ditujukan kepada Allah Ta'ala dan kepada orang lain secara umum, bukan kepada orang yang jelas-jelas diketahui perilakunya jelek dan suka menipu.  

Penjelasan:

  • Husnudzan kepada Allah:
    Berprasangka baik kepada Allah berarti yakin bahwa Allah Maha Adil, Maha Pengasih, dan Maha Mengetahui. Ini berarti kita percaya bahwa setiap kejadian yang terjadi, baik atau buruk, adalah bagian dari rencana Allah yang bijaksana.
  • Husnudzan kepada sesama:
    Berprasangka baik kepada sesama berarti menganggap bahwa setiap orang memiliki niat baik dan kemungkinan melakukan hal-hal positif. Namun, ini tidak berarti kita harus menutupi kejahatan atau kesalahan orang lain.
  • Kecuali pada orang yang jelas-jelas berperilaku buruk:
    Jika seseorang jelas-jelas diketahui berperilaku buruk, suka menipu, atau melakukan kejahatan, maka berhusnudzan kepada orang tersebut tidaklah tepat. Dalam kasus seperti ini, lebih tepat untuk berhati-hati, menjauhi, dan bahkan mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum dan keadilan.  
  • Penting:
    Husnudzan adalah sifat terpuji, tetapi tidak berarti kita harus menutupi kejahatan atau kesalahan orang lain.
    Jika seseorang jelas-jelas diketahui berperilaku buruk, lebih tepat untuk berhati-hati dan mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum dan keadilan. 

2. Jika seorang Muslim tetap mengumandangkan adzan dengan pengeras suara pada hari Nyepi, hal ini tidak disarankan dan dapat mengganggu ketenangan masyarakat yang sedang menjalankan hari raya.

Nyepi adalah hari suci bagi umat Hindu Bali, di mana mereka melaksanakan puasa, catur brata, dan kegiatan lainnya untuk menenangkan pikiran dan hati.  
Adzan biasanya dikumandangkan untuk memberitahukan masuknya waktu salat bagi umat Islam.

Namun, pada hari Nyepi, umat Hindu sedang menjalankan ritual khusus yang mengharuskan mereka untuk berdiam diri, tidak beraktivitas, dan tidak mengeluarkan suara keras.  

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved