Kunci Jawaban PAI Halaman 182 Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka, Bab 7: Ayo Berlatih Bagian B

TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 182, karangan Sholeh Baedoy, dkk terbitan Kemdikbudristek tahun 2004.

Siswa memasuki bab pembelajaran baru, yakni Bab 7 "Ketika Kehidupan Telah Berhenti".

Pada buku pelajaran PAI kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 182 siswa diminta mengerjakan soal Ayo Berlatih Bagian B.

Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 182 bagian B siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 182, Bab 7: Ayo Berlatih Bagian B

Simak kunci jawaban PAI kelas 5 SD halaman 182 tentang Ayo Berlatih berikut ini.

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Halaman 182 Kurikulum Merdeka Bab 7

Ayo Berlatih

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 66 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 3

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Hari kehancuran alam semesta secara menyeluruh disebut....

Kunci Jawaban: kiamat

2. Hari kiamat terjadi ketika terompet/sangkakala ditiup oleh malaikat....

Kunci Jawaban: Israfil

3. Manusia yang pertama kali dibangkitkan pada hari akhir adalah ...

Kunci Jawaban: Kubro (besar)

4. Segala sesuatu adalah milik Allah dan ciptaan Allah, suatu saat akan kembali kepada-Nya. Merupakan makna kalimat ....

Kunci Jawaban: Tarji'

5. Amalan yang paling berat timbangannya pada hari akhir adalah....

Kunci Jawaban: akhlak yang baik

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 60 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)